Mohon tunggu...
Aghia Aradea
Aghia Aradea Mohon Tunggu... -

Mahasiswa yang belajar mengkritisi suatu isu.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Kisruh Ahok dan FPI

12 November 2014   17:52 Diperbarui: 17 Juni 2015   17:58 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Salam dari anak mahasiswa yang baru bergabung dikompasiana, mungkin bisa dikatakan sebagai newbie. Judul pertama mau berkata soal ahok dan FPI, mungkin lagi hot – hotnya dibicarakan baik saat demo lalu dan mungkin yang dulu – dulu.

Kisruh ini memang berawal dari naiknya Gubernur DKI Jakarta menjadi Presiden dan kemudian wakilnya menjadi PLT Gubernur yang sampai sekarang belum di lantik untuk menjadi Gubernur. Usut punya usut soal pelantikan Gubernur di undur karena ada pihak yang tidak mau dipimpin oleh orang yang bukan sama agamanya ( Katanya ), atau bahkan calon Gubernur yang akan naik ini di klaim melarang beberapa syariat suatu agama ( katanya ) sebab tayangan di televis yang dilihat penulis saat itu, ya seperti itu, dan dipaparkan dalam kertas pada saat tayangan acara itu bahwa calon Gubernur yaitu Ahok melanggar apa – apa saja.. untuk kali ini sebagai penulis yang mungkin baru ikutbergabung di kompasiana tidak ingin membahas soal demo FPI atau Ahok mempunyai kesalahan terhadap mereka, sebenernya saya agak prihatin dengan keberadaan FPI bukan maksud untuk merasiskan suatu agama, jika dilihat dari kompasioner lain yang mengatakan memalukan agama islam, mungkin penulis setuju akan hal itu, sebab dilihat dari apa yang terjadi dan diliput media ada kebenaran dalam liputan tersebut FPI berorasi dengan kekerasan sampai bentrok dengan aparat Kepolisian, sebenarnya ormas FPI ini mau punya Negara sendiri atau daerah sendiri atau bagaimana?? ( Bukan menggurui ataupun rasis), karena ahok belum dilantik sudah demo karena masalah dengan yang hal pertama di katakan, berbagai alasan muncul untuk melengserkan ahok untuk tidak jadi Gubernur, dan yang terbaru saat demo tentang ahok lagi yaitu Habib Rizieq mengatakan kalau Ahok itu goblok, mungkin penulis mempunyai ilmu agama yang mungkin rendah, apakah pantas seorang yang beragama dengan orasi kepada Gubernur dikatakan layaknya seperti itu? Mungkin Ahok ada salahnya juga dengan mereka terkait dengan syariat agama mereka, sehingga Ahok ingin di lengserkan, namun prestasi kerja Ahok setelah di tinggal pak Jokowi terbilang baik, mungkin ada salahnya dikit. (namanya juga manusia)

Namun bukan serta merta untuk langsung di lengserkan begitu saja, jika di tarik jauh kebelakang prestasi apa yang dikatakan baik oleh FPI? Mungkin banyak namun caranya mereka yang salah, sebenarnya banyak orang – orang yang menyayangkan tindakan mereka, jika memang benar pasti di dukung namun harus di perbaiki cara mereka bertindak. Banyak opini juga jika FPI dibubarkan mungkin saya berpendapat setuju, sekali lagi bukan merasiskan suatu agama, semua agama mengajarkan baik, namun bisa dikatakan FPI ini menjelekan agamanya mereka sendiri melalui cara mereka yang dirasa salah (menurut penulis). Jika cara mereka benar mungkin tidak akan seperti ini. Indonesia ini Negara yang mempunyai beragam suku dan budaya serta agama, Bhineka Tunggal Ika yang artinya pun jelas walau berbeda - beda tetap satu, apakah dengan menentang orang yang berbeda agama untuk Indonesia Khususnya Jakarta lebih maju dan baik lagi kenapa harus berseteruh, Ahok bersedia merangkul semua warga Jakarta untuk lebih maju, setiap manusia memang mempunyai karakter berbeda, tetapi kalau untuk Indonesia dan Jakarta lebih baik kenapa tidak?

Salam Newbie.. (mohon komentarnya ya Thanks)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun