Program Desa Tangguh Bencana (Destana) merupakan inisiatif pemerintah Indonesia yang bertujuan untuk mengurangi risiko bencana di wilayah pedesaan. Program ini dirancang untuk melindungi masyarakat yang tinggal di kawasan rawan bencana dari dampak merugikan serta meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sumber daya untuk mengurangi risiko bencana (BNPB, 2019). Dalam konteks ini, Teknik Lingkungan memainkan peran yang sangat penting dalam pengembangan dan implementasi program Destana.
Teknik Lingkungan berkontribusi secara signifikan dalam berbagai aspek program Destana diantaranya seperti Evaluasi Lingkungan, Pengelolaan Sumber Daya Alam, dan Pengembangan Infrastruktur Tahan Bencana. Evaluasi lingkungan dilakukan untuk menganalisis kondisi lingkungan dan mengidentifikasi potensi bahaya bencana. Misalnya, studi yang dilakukan di Desa Sukaraja menunjukkan pentingnya evaluasi konteks sebagai penilaian terhadap lingkungan program Destana (Journal of Community Development, 2024). Proses ini membantu dalam memahami faktor-faktor yang dapat mempengaruhi risiko bencana.
Teknik Lingkungan juga dapat membantu dalam pengelolaan sumber daya alam secara efektif untuk mengurangi risiko bencana. Contohnya, pengelolaan sumber daya air yang baik dapat mengurangi risiko banjir. Dengan mengatur aliran air dan menjaga kualitas sumber daya air, desa dapat meminimalkan dampak bencana yang mungkin terjadi. Kemudian, pembangunan infrastruktur yang tahan bencana, seperti rumah tahan gempa dan sistem proteksi pantai, merupakan bagian integral dari peran teknik lingkungan. Infrastruktur yang dirancang dengan mempertimbangkan risiko bencana dapat melindungi masyarakat dan mengurangi kerugian yang ditimbulkan oleh bencana alam.
Penerapan Teknik Lingkungan dalam program Destana dapat memberikan beberapa manfaat. Teknik Lingkungan membantu dalam mengidentifikasi potensi bahaya dan mengembangkan strategi mitigasi yang tepat. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang risiko yang ada, masyarakat dapat mengambil langkah-langkah preventif yang lebih efektif. Selain itu, melalui program edukasi dan sosialisasi, Teknik Lingkungan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pengelolaan lingkungan dan pengurangan risiko bencana. Kesadaran ini sangat penting untuk mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam program Destana. Penerapan Teknik Lingkungan juga berkontribusi pada peningkatan kapasitas kelembagaan desa dalam mengelola risiko bencana. Dengan adanya pelatihan dan pengembangan kapasitas, lembaga desa dapat lebih efektif dalam merespons dan mengelola situasi darurat.
Dalam implementasinya, program Destana perlu mempertimbangkan berbagai faktor, termasuk lingkungan, sosial, dan ekonomi, untuk mencapai hasil yang efektif dan berkelanjutan. Pendekatan yang holistik dan integratif akan memastikan bahwa program tidak hanya fokus pada pengurangan risiko bencana, tetapi juga pada peningkatan kualitas hidup masyarakat secara keseluruhan. Peran Teknik Lingkungan dalam pengembangan program Destana sangat penting untuk mencapai tujuan pengurangan risiko bencana. Dengan mengintegrasikan Teknik Lingkungan dalam setiap aspek program, diharapkan masyarakat dapat lebih siap menghadapi bencana dan meningkatkan ketahanan mereka. Oleh karena itu, kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan ahli Teknik Lingkungan sangat diperlukan untuk menciptakan desa yang tangguh dan berkelanjutan.
Referensi
ï€Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). (2019). Pedoman Program Desa Tangguh Bencana.
ï€Journal of Community Development. (2024). Evaluasi Konteks Program Destana di Desa Sukaraja.
ï€Pengembangan Kapasitas Kelembagaan Desa Tangguh Bencana di Kabupaten Magelang.
ï€Mukarromah, L., & Pranoto, Z. (2024). Evaluasi Implementasi Desa Tangguh Bencana : Studi Kasus di Jawa Tengah dan Peran Teknologi. Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan, 10 (11), 370-382
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H