Setelah menjomblo sekitar setahun, akhirnya kemarin aku punya pacar juga. Pacarku ini bener-bener pacar impian deh. Ia cantik, rambutnya hitam panjang sebahu, matanya besar hitam tatapannya tajam, kulitnya tidak hitam, sangat mulus tak ada luka satupun, mungkin lalat juga minder mampir saking halusnya. Tingginya 160 cm, pas denganku yang tinggi 175. Jadi kalo ia pakai sepatu hak tinggi, posisi kami saat berciuman terasa pas. Pokoknya aktivitas apapun yang kami lakukan berdiri terasa pas serasi, jadi terasa nyaman deh.
Bodynya memang tak seperti gitar spanyol, tetapi dada dan pantatnya tidak juga rata, sehingga jika di lihat dari jauh, tetap ada siluet bayangan menggemaskan yang terbentuk.
Ada hikmahnya juga aku menjomblo setahun lebih, di tolak beberapa wanita incaranku, karena hal tersebut menjadikan diriku mendapat kekasih sebaik dan secantik dirinya. Bener kata pepatah yunani kuno "Save the best for last", yang kurang lebih berarti "yang terbaik biasanya simpanan orang"
Beberapa kali ditolak cinta oleh wanita incaran, membuatku instrospeksi dan melakukan perbaikan-perbaikan agar supaya tidak ditolak terus-terusan oleh wanita, dan meninggal dalam keadaan membujang lapuk.
Berikut adalah keuntungan-keuntungan atau nilai-nilai positif dan pelajaran dari di tolak cinta ;
1. Punya banyak waktu luang
Waktu luang lebih banyak dimiliki oleh para jomblo dibanding dengan yang punya pacar. Jomblo tidak ada kewajiban antar jemput pacar, tidak ada jadwal apel malam mingguan, tidak ada kewajiban bangun pagi untuk absen "morning sayang", atau absen siang mengingatkan "jangan telat makan, nanti maghnya kambuh", atau absen malam mengatakan "gud nite sayang, sleep tight, sweet dream yah".
Jomblo bebas mau kegiatan apa saja, tak ada yang melarang, tak ada yang peduli, termasuk jika berlama-lama di kamar mandi dan menghabiskan sabun baru dalam waktu 2 hari.
2. Bebas lirik kanan kiri mencari yang terbaik untuk kemudian menikah dan setia sampai mati
Saat menjomblo adalah saat memilih. Jadi pilihlah yang terbaik, tercantik, sehingga saat sudah memutuskan berkomitmen dengan pasangan, maka ia adalah ia yang terbaik, sehingga tidak lagi melirik-lirik lagi yang lain. Karena yang dimilikinya adalah yang terbaik, yang lain kalah kualitasnya.
Jika seseorang tidak merasa dirinya sebagai yang terbaik, dan ingin tenang dan merasa secure pasangannya tidak melirik pria atau wanita lain, maka sebaiknya mencari pasangan yang tuna netra, sehingga bebas dari resiko melirik yang lain.