Mohon tunggu...
Ghery Helwinanto
Ghery Helwinanto Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Membaca memiliki banyak tujuan seperti mencari arah ke tempat tujuan, mencari arti dari suatu kata, mencari penjelasan dari suatu kejadian, dan lain-lain. Membaca juga tidak melulu soal buku, bisa juga koran, majalah, artikel ilmiah, artikel berita, peta, kamus, hingga bibliografi.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Tentang Pesan Moral dalam Cerita Fiksi

18 November 2023   09:22 Diperbarui: 18 November 2023   12:33 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apakah kamu pernah menonton film John Wick? Jika kamu belum pernah, aku bagikan sedikit bocoran tentang alur ceritanya. Jadi film ini menceritakan tentang seorang pembunuh yang pensiun untuk menjalani kehidupan yang tenang dan damai. Namun, semua tidak berjalan sesuai rencananya. Istirnya meninggal karena kanker dan di saat kesedihan datang kepadanya, dia menerima seekor anak anjing yang merupakan hadiah dari istrinya yang sudah meninggal. Tak lama waktu berselang, pemuda dan sekelompok orang datang ke rumah John Wick untuk mencuri mobilnya dan membunuh anjing kesayangannya. John Wick sebagai protagonis lantas memasuki plot balas dendam. 

Jadi, apa pesan moralnya? Jangan mengganggu anak anjing orang lain? Atau jangan mencuri mobil dari seorang mantan pembunuh bayaran?  Atau kita harus balas dendam karena anak anjing kita dibunuh dengan keji? Jadi, apa pesan yang bisa kamu ambil dari cerita tersebut?

Terdapat banyak alasan kenapa kita menonton sebuah film atau membaca sebuah cerita fiksi. Dan salah satunya adalah karena kita merasa terhubung dengan pesan universal yang ada dalam cerita tersebut. Pernah dengar bahwa betapa penting untuk menulis cerita yang relate dengan pembaca/penonton? Pesan universal-lah yang berperan dalam kasus semacam itu. Jadi apa itu pesan universal? Ketika kita membaca cerita tentang detektif, seperti Sherlock Holmes, kita mungkin ingin menjadi seperti Sherlock Holmes yang jenius dapat menemukan petunjuk-petunjuk rumit saat memecahkan sebuah kasus. Atau kita terhubung dengan Santiago (The Alchemist) yang ingin mencari tujuan hidupnya. Atau juga dapat kita terhubung dengan Keiko (Convenience Store Woman) yang bermasalah dengan dunia di sekelilingnya yang menganggap dirinya aneh.

Tapi di sisi lain, kita juga tidak ingin menjadi seorang seperti Joker (The Joker) yang merupakan seorang villian yang ada di series Batman atau menjadi Teddy (Shutter Island) yang berhalusinasi tentang keadaan sebenarnya. Tapi mengapa kita terhubung dengan karakter-karakter ini sepanjang cerita? Hal ini karena ada pesan universal dalam cerita-cerita tersebut. 

Kita merasakan hal manusiawi yang dirasakan oleh si protagonis. Mungkin protagonis ingin memenangkan sebuah kompetisi karena hadiah uangnya, kita bisa memahami hal itu karena bagi manusia uang itu penting dan bisa digunakan untuk banyak hal. Di sisi lain, protagonis juga bisa mengalami hal buruk seperti kegagalan dalam mencapai hal yang diingkannya di akhir cerita (Ki-woo dalam film Parasite). Tapi bahkan kegagalan sekalipun bukan sepenuhnya hal yang buruk di dalam cerita ataupun bahkan jika itu berakhir dengan Bitter Ending sekalipun.

Apapun endingnya, protagonis perlu memiliki Want dan Need di dalam cerita terlepas itu terpenuhi satu/dua/atau tidak sama sekali di akhir cerita. Dengan demikian setiap tindakannya dapat menjadi bahan pemikiran oleh pembaca atau penonton untuk menarik pesan moral dari cerita itu sendiri. Pesan moral tidak harus dikatakan secara eksplisit di dalam cerita oleh seorang tokoh. Tapi pesan moral itu eksis karena pembaca atau penonton dapat berpikir secara positif dan mengambil pesan universal yang ada dalam cerita (tidak peduli itu cerita terburuk yang pernah mereka baca atau mereka tonton, semua cerita memiliki pesan universal).

Jadi, bagaimana? Pernah membaca cerita fiksi atau menonton film yang tidak memiliki pesan moral apapun di dalamnya? Tinggalkan komentar di bawah, ya! Sampai jumpa di artikel berikutnya. Terimakasih.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun