Mohon tunggu...
Ghery Helwinanto
Ghery Helwinanto Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Membaca memiliki banyak tujuan seperti mencari arah ke tempat tujuan, mencari arti dari suatu kata, mencari penjelasan dari suatu kejadian, dan lain-lain. Membaca juga tidak melulu soal buku, bisa juga koran, majalah, artikel ilmiah, artikel berita, peta, kamus, hingga bibliografi.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Melacak Jejak Ilmu: Peran Vital Sitasi dan Literasi Informasi Dalam Era Digital

11 November 2023   10:08 Diperbarui: 11 November 2023   10:24 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sitasi dan literasi informasi merupakan dua hal yang saling berkaitan. Sitasi merupakan kegiatan yang umumnya dilakukan oleh para akademisi, seperti mahasiswa, dosen, dan para peneliti dalam rangka membuat daftar rujukan mengenai keterangan asal-usul karya ilmiah yang dikutipnya. Sitasi juga dapat ditemui saat kita menyusun tugas akhir kuliah. Rahayu (2022) mengemukakan bahwa dalam menulis tugas akhir memerlukan kemampuan untuk melakukan penelusuran informasi yang mencakup mencari, memilih, menentukan, dan menyimpan referensi-referensi yang berkaitan dengan kebutuhan melakukan sitasi. Oleh sebab itu, kemampuan melakukan sitasi dan literasi informasi penting untuk dimiliki siapapun yang melakukan kegiatan pengutipan ini. Namun, apa itu literasi informasi itu?

Bundy dalam Septiyantono (2023) menjelaskan bahwa terdapat tiga elemen utama dalam literasi informasi, diantaranya:

  • Kemampuan umum yang mencakup pemecahan masalah, kerjasama, kolaborasi, komunikasi dan berpikir secara kritis.
  • Kemampuan informasi yang terdiri atas pencarian informasi, penggunaan informasi, dan kemampuan yang berhubungan dengan pemanfaatan teknologi informasi.
  • Adanya nilai-nilai dan kepercayaan yang meliputi penggunaan informasi secara etis dan bijaksana, serta tanggungjawab sosial dan partisipasi komunitas.

Literasi informasi merupakan salah satu keterampilan yang sangat penting di era internet saat ini. Internet merupakan fenomena yang memungkinkan para pencari informasi untuk menelusur informasi tanpa terbatas pada lokasi fisik ataupun waktu akses. Hal ini berbeda dengan perpustakaan konvensional sebagai gedung fisik yang menyimpan koleksi-koleksi pada rak-rak di ruang baca. Internet dapat mengelola jutaan bahkan miliyaran informasi yang dapat ditelusur dengan alat bantu berupa search engine. Search engine dalam bahasa Indonesia dapat diartikan sebagai mesin penelusuran.

Teknologi mesin penelusuran ini dapat memberikan informasi berupa daftar link yang mengarahkan pencari informasi menuju website tertentu. Terdapat berbagai macam search engine yang bisa kamu temui di Internet. Salah satu search engine yang paling sering digunakan salah satunya adalah GOOGLE. Mengutip dari laman similarweb.com, setidaknya terdapat sekitar 90,68% pengguna search engine GOOGLE di seluruh dunia. Selain itu, terdapat 212,9 juta pengguna internet di Indonesia per Januari 2023 menurut laporan dari We Are Soccial dan Meltwater dengan judul "Digital 2023" (kompas.com). Melalu data tersebut dapat dikatakan bahwa Internet sudah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Indonesia.

Berbeda dengan di masa lalu, jurnal penelitian dan repository dapat diakes melalui internet. Jurnal-jurnal penelitian dipublikasi melalui website sehingga memungkinkan seseorang yang mencari informasi melalui search engine yang mereka gunakan untuk menemukan jurnal-jurnal ataupun artikel-artikel ilmiah tersebut. Meski demikian, terdapat pula jurnal-jurnal penelitian yang memerlukan akses khusus dengan berlangganan, tetapi juga ada jurnal penelitian yang dapat diakses secara bebas atau sering dikenal dengan open source. Beberapa contoh dari website yang menyediakan akses jurnal secara gratis adalah neliti.com, DOAJ, Elsevier, JSTOR, SAGE, dan lain-lain. Masing-masing website mungkin dapat memiliki spesialisasi mengenai subjek apa yang dibahas, namun sebagian tidak terbatas pada subjek-subjek tertentu.

Dalam konteks penelitian, literasi informasi membantu pencari informasi untuk menemukan informasi yang dibutuhkannya, mengolahnya sedemikan rupa hingga menjadi output yang dapat dimanfaatkan olehnya. Sementara itu, sitasi digunakan sebagai bentuk apresiasi kepada peneliti-peneliti sebelumnya yang telah mempublikasikan hasil tulisan mereka yang turut menyumbang khazanah ilmu pengetahuan. Oleh karena itu, sitasi sangatlah penting bagi kode etik penelitian. Dan juga, sitasi memungkinkan pembaca artikel atau jurnal tersebut untuk melakukan penelusuran kembali terhadap rujukan-rujukan yang telah dikutip untuk diolah kembali menjadi informasi yang baru. Dengan kata lain, sitasi dapat menjadi cantuman informasi yang bermanfaat bagi kegiatan literasi informasi dalam memperoleh informasi yang valid.   

Daftar Pustaka

https://tekno.kompas.com/read/2023/02/13/19300087/pengguna-internet-di-indonesia-tembus-212-9-juta-di-awal-2023#google_vignette diakses pada tanggal 11 November 2023 pada pukul 09.36 WIB.

Rahayu, Sri, and Noviansyah Noviansyah. "Pemanfaatan Aplikasi Mendeley dan Google Form dalam Pembuatan Referensi dan Kuisioner Tugas Akhir Mahasiswa." Jurnal Masyarakat Mandiri, vol. 6, no. 1, 13 Feb. 2022, pp. 662-677, doi:10.31764/jmm.v6i1.6576.

Septiyantono, Tri. (2023). Literasi Informasi. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun