Mohon tunggu...
Ghery Helwinanto
Ghery Helwinanto Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Membaca memiliki banyak tujuan seperti mencari arah ke tempat tujuan, mencari arti dari suatu kata, mencari penjelasan dari suatu kejadian, dan lain-lain. Membaca juga tidak melulu soal buku, bisa juga koran, majalah, artikel ilmiah, artikel berita, peta, kamus, hingga bibliografi.

Selanjutnya

Tutup

Book Pilihan

4 Jenis "Deus Ex Machina" Yang Sebaiknya Kamu Hindari Dalam Menulis

11 September 2023   22:14 Diperbarui: 12 September 2023   20:11 253
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam sebuah cerita konflik diperlukan untuk menguji kekuatan tokoh utama dalam peran utamanya di dalam cerita, entah untuk mencapai suatu tujuan yang mulia atau sekedar menggapai impiannya. Konflik berperan penting untuk menunjukkan perjuangan tokoh utama dalam mencapai sesuatu. Penempatan konflik dalam cerita begitu dengan penyelesaiannya bagi penulis terkadang dijumpai cukup sulit lantaran cerita umumnya tidak hanya berpusat pada satu momen tertentu saja juga terkait dengan penulis juga manusia sehingga bisa saja lupa atau semacamnya untuk memberikan penyelesaian yang logis terhadap sebuah rintangan yang dilewati oleh tokoh utama. Disinilah aku bakal bahas tentang Deus Ex Machina.

Jadi, apa itu Deus Ex Machina? Studiobinder menjelaskan bahwa deus ex machina merupakan saat situasi tanpa harapan secara tiba-tiba terselesaikan dengan kejadian yang tidak terduga. Contoh sederhananya adalah ketika tokoh utama yang memiliki tujuan untuk mencari harta karun peninggalan kakeknya dan tidak tahu arah bahkan peta, secara tiba-tiba sebuah kertas terbang dibawa angin dan jatuh di hadapannya, yang mana itu adalah peta yang dicarinya. Contoh sederhana ini adalah bentuk dari deus ex machina. Cara ini dianggap adalah cara paling mudah untuk mengeluarkan tokoh utama dari masalah yang pelik nan sulit. Tapi beberapa menganggap bahwa cara ini adalah cara yang digunakan ketika penulis malas untuk berpikir. Namun, kadang-kadang cara ini juga digunakan di dalam unsur komedi dan jika penulis paham akan penggunannya mungkin cara ini akan berhasil.

Deus Ex Machina sebenarnya dapat diterjemahkan sebagai dewa dari mesin. Dalam konteks story telling, deus ex machina diartikan sebagai teknik plotting memecahkan masalah secara tiba-tiba dan tak terduga. Kesan yang diciptakan dari deus ex machina ini cenderung murah dan mudah. Yah, wajar saja di kehidupan sehari-hari mungkin kita bisa saja menemukan duit di jalanan ketika sedang tidak punya uang, kan? Atau saat kita tidak tahu alamat seorang teman, tiba-tiba sahabat kita menelepon dan memberikan alamat orang yang kita cari tanpa mendapatkan penjelasan yang logis mengenai prosesnya. Perlu diketahui bahwa cerita fiksi meskipun berhubungan erat dengan dunia nyata (bahkan ketika kamu menulis tentang cerita tentang dirimu sendiri) haruslah berpedoman pada logika umum. Segala sesuatu yang terkait dengan penyelesaian masalah haruslah logis dan memiliki penjelasan yang kuat. Bila tidak demikian, peran tokoh utama akan buram dan seolah-olah tokoh utama hanya mengandalkan keberuntungannya alih-alih berusaha merubah situasi yang tentunya itu adalah peran yang sangat perlu dia lakukan.

Pembaca dibuat tidak puas deus ex machina yang terlampau murah. Bayangkan saja jika tokoh utama sudah berlatih keras menguasai berbagai macam jurus bela diri dan mantra sihir, serta melatih pikirannya tetapi musuh utamanya malah kalah dengan cara yang tak terduga seperti sangat lemah saat terkena air misalnya. Hal-hal seperti itulah yang seringkali merusak suasana. Oleh karena itu, penting untuk merencanakan alur cerita dengan baik agar resolusi dari masalah yang dihadapi tokoh utama terasa pantas dan pas.

Berikut beberapa contoh Deus Ex Machina menurut Studiobinder:

1. Pengubahan Aturan Dunia

Misalnya, di sebuah dunia setiap orang dapat menggunakan sihir. Meskipun dalam beberapa kasus memang ada manusia yang tidak dapat menggunakan sihir. Tetapi ada aturan dunia dimana seseorang tidak akan dapat memiliki sihir jika tidak memiliki bakat sihir sejak lahir. Jadi, semuanya ditentukan sejak lahir apakah seseorang memiliki bakat sihir atau tidak. Tokoh utama merupakan tokoh yang tidak dapat menggunakan sihir sejak lahir (manusia biasa). Tokoh utama lantas berlatih keras untuk memperoleh kekuatan di luar kekuatan sihir demi mengalahkan raja iblis. Hingga pada titik tertentu, tokoh utama dapat menggunakan sihir setelah bertukar tubuh fisik dengan teman seperjalannya. Dengan kata lain, tokoh utama perlu untuk bertukar tubuh dengan teman seperjalanannya yang menguasai bakat sihir sejak lahir untuk memperoleh kemampuan tersebut.

Sederhananya, aturan dunia menjadi tidak berlaku saat keduanya bertukar badan karena anugrah sihir terbatas sejak lahir. Pengubahan aturan dunia ini bila terlalu jelas akan menimbulkan kesan remeh sehingga perlu adanya penjelasan sebelumnya atau tidak terjadi secara tidak terencana dalam story tellling. Misalnya, dapat dijelaskan bahwa sihir hanya terikat secara fisik dan bukan dengan jiwa penggunanya atau terdapat muscle memory yang menyimpan data-data latihan fisik dan memuat juga tentang latihan sihir yang dilakukan si pemilik asli dari badan tersebut. Bila tidak ada penjelasan tersebut, maka tentunya resolusi konflik akan terkesan tidak masuk akal dan pembaca atau penonton akan menganggap penulis cerita cenderung malas menulis.

2. Resolusi Masalah Melalui Ketidaksengajaan

Ketidaksengajaan dari penyelesaian suatu masalah tidak selamanya dapat ditafsirkan sebagai sebuah keberuntungan. Oleh sebab itu keduanya baik ketidaksengajaan dari selesainya suatu masalah dan beruntung adalah dua hal yang berbeda. Dalam cerita The Wizard of Oz, Dorothy tidak sengaja menyipratkan air kepada penyihir yang menyebabkan penyihir itu hancur dan kalah. Unsur ketidaksengajaan ini akan memberikan kesan tidak puas akan resolusi konflik yang terjadi. Sudah susah-susah melakukan perjalanan, eh musuhnya kalah karena tiba-tiba kita ngga sengaja bersin. Benar-benar kurang memuaskan.

3. Kavaleri yang Berperan

Kaveleri dalam KBBI diartikan sebagai pasukan berkuda atau pasukan berlapis baja. Tapi kavaleri yang dimaksud disini bukanlah pasukan itu. Dalam bahasa Inggris yaitu cavalry, dapat diterjemahkan sebagai sumber bantuan di saat terdesak khususnya dekat dengan bagian akhir. Oleh sebab itu, kavaleri dapat dikatakan sebagai bala bantuan saat terdesak. Dalam konteks story telling, kavaleri diartikan sebagai segala dukungan yang diberikan kepada tokoh utama dari sumber eksternal (sering kali di akhir-akhir). Sebagai contoh, jika kamu pernah menonton film The Hobbit. Bilbo dan teman-teman dwarvesnya sedang diserang oleh kawanan orc sehingga mereka terdesak di ujung tebing yang mengarahkan mereka ke jurang. Dengan tiba-tiba, kehadiran dari beberapa ekor burung raksasa lantas menyelamatkan Bilbo dan teman-teman dwarvesnya pergi dari tempat berbahaya itu. Hal ini merupakan contoh dari penggunaan deus ex machina lantaran untuk apa burung-burung raksasa datang menyelamatkan hari tanpa ada hubungan apapun dengan orang-orang yang diselamatkannya.

4. Kebetulan yang Beruntung

Hampir sama dengan ketidaksengajaan, keberuntungan terkadang dapat terjadi di kehidupan nyata seperti saat kita dapat beruntung memenangkan sebuah lomba meskipun saingan yang kita hadapi memiliki kompetensi yang tinggi atau pengundian mobil yang kita menangkan setelah berbelanja seperangkat alat elektronik di sebuah toko. Keberuntungan memang tidak terduga, tapi itu bukanlah ketidaksengajaan sepenuhnya.

Contoh dari deus ex machina tipe ini adalah ketika tokoh utama bersama teman-temannya sedang mencari permata ajaib guna menyembuhkan seorang tuan putri dari penyakitnya. Tetapi dalam perjalanan untuk mendapatkan permata ajaib itu, mereka dipenjara karena memasuki kawasan yang tidak boleh dilalui. Tentunya seseorang akan di penjara untuk waktu yang tidak sebentar. Hal ini sangat bertentangan dengan tujuan mereka yang ingin mendapatkan permata ajaib dengan cepat sebelum tuan putri kehilangan nyawanya. Lantas tokoh utama memiliki ide untuk mengalihkan perhatian penjaga untuk mendapatkan kunci sel penjara itu. Beruntungnya, sel penjaranya memiliki jeruji besi yang sudah berkarat dan mudah untuk dihancurkan. Lantas dia kabur dari sel untuk mendapatkan kunci dari penjaga untuk membebaskan teman-temannya dan pergi menyelesaikan tujuan utamanya.

Hal yang beruntung memang jarang terjadi dan mungkin dapat terjadi. Namun , perlu disadari bahwa pemakaian keberuntungan terhadap sebuah peristiwa dalam cerita fiksi akan dianggap sebagai resolusi yang mengecewakan karena kita pastinya ingin melihat tokoh utama memutar otak untuk menyelesaikan masalah yang dihadapinya alih-alih memanfaatkan situasi yang menguntungkannya secara tidak terduga. Selain itu penulis dapat dicap malas menulis oleh pembaca bila penulis tidak mempertimbangkan dari eksistensi deus ex machina yang ternyata terdapat dalam cerita fiksi mereka.

Terlepas dari penggunaan deus ex machina apapun itu, terkadang deus ex machina masih dapat digunakan dengan mempertimbangkan beberapa hal, seperti kesadaran akan penggunannya, pengaturan yang tepat melalui penyiapan dan bayaran berdasarkan pada aturan senjata Chekov, dan juga dapat melalui pemahaman terhadap genre yang digunakan dalam cerita.

Begitulah artikel tentang pembahasan Deus Ex Machina. Jika kamu menyukai tentang artikel yang berbau tentang penulisan cerita, kamu bisa follow aku untuk mendapatkan artikel lainnya atau jika kamu ingin bertanya atau berkomentar kamu bisa menyampaikannya di kolom komentar di bawah. Sampai jumpa lagi di artikel berikutnya.

Referensi

https://www.studiobinder.com/blog/deus-ex-machina-meaning-definition/

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun