Mohon tunggu...
GheaRayya
GheaRayya Mohon Tunggu... pegawai diri sendiri -

only hate the road when i'm missin' home

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Persahabatan Jawa dan Maluku Utara

30 Agustus 2013   09:01 Diperbarui: 24 Juni 2015   08:37 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1378096531864911823

[caption id="attachment_275968" align="aligncenter" width="150" caption="htjulu.blogspot.com"] [/caption] Hidup itu indah dan membahagiakan jika kita punya banyak sahabat. Tempat berbagi rasa. Hadeh, ini sih semua orang sudah pasti mengiyakan. Tapi bagiku, kata-kata itu memberi makna tersendiri dalam hubungan persahabatan yang kujalin dengan dua teman seperjuangan saat terjun ke jenjang karier ini. Jarak yang terbentang, antara pulau Jawa dan pulau Maluku Utara, selama hampir 8 tahun tak mengerutkan arti silaturahim ini. Ada sms-an, telpon-an, fesbuk-an dan akhir-akhir ini yang membuat komunikasi kami seperti berjalan di jalur bebas hambatan adalah bbm-an. Terima kasih pada teknologi komunikasi!

Selalu ada cerita seru dari sebuah persahabatan. Begitu juga dengan kami, menurut kacamataku, karena belum tentu kacamata kami sama dalam menilai keseruan ini. Hal-hal kecil seperti saling berkomentar ringan tentang kondisi yang dialami, kesibukan yang mendera, kebahagiaan yang tengah menghampiri... Iya, hal-hal kecil yang berkekuatan encouragement (hahah, ngutip salah satu topik chat kami beberapa waktu lalu).

Impian yang sempat kulontarkan untuk membuat karya bersama bak gayung bersambut. Salah satu sahabat dari Maluku Utara menawarkan kerjasama untuk merampungkan proyek naskah jurnal, ceile pakai kata proyek. Saat ini tengah berlangsung, koreksi dan komentar adu pendapat sedang berlarian menyebrang berpulau-pulau, antara Jawa dan Maluku Utara. Eh ada pulau ada saja ya? Ah, sudahlah... semoga impian untuk berkarya bersama ini mendapat jalan kemudahan dariNya, amin...

Impian lainnya adalah, kami akan bertumbuh dan berkembang bersama dengan tetap membawa idealisme jiwa muda kami, tanpa melupakan pembelajaran dari masa lalu para pendahulu kami. Di suatu hari nanti, salah satu atau salah dua atau kami semua, saat tongkat estafet amanah kepemimpinan itu datang, aku ingin, kami mampu menjadi generasi gunting seperti postinganku sebelumnya disini. Aku yakin, kemampuan dua sahabat dari Maluku Utara itu sudah tak diragukan lagi, banyak orang mengakuinya. Aku banyak belajar dari mereka, lewat persahabatan kami. Ketangguhan menjalani hidup yang tidak setiap hari bisa berkumpul bersama keluarganya, anak dan istrinya, menjalankan amanah menjadi abdi negara yang bertanggungjawab. Aku hanya bisa berujar, “Totally salute for both of you guys.” Mari, kita eratkan tangan kita. Mempersiapkan diri menjadi pembaharu era.

@kantor, sendirian di ruang kerja

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun