Mohon tunggu...
Ghea Ardy Windu
Ghea Ardy Windu Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi universitas Muhammadiyah Malang

Bismillah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kesehatan Mental bagi Anak-anak Panti Asuhan Taqwa Al-Qolbi

24 Desember 2021   18:17 Diperbarui: 24 Desember 2021   18:20 243
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Malang-Panti asuhan berperan sebagai penggantikeluarga untuk memenuhi kebutuhan anakdalam proses perkembangannya. Anak pantiasuhan hidup dalam berbagai dimensi sosialdan dituntut harus bisa berbaur danbersosialisasi langsung dengan seluruhpenghuni panti.Interaksi ini menimbulkanpenilaian dan pandangan dari sesama temankarena anak - anak berasal dari status dan latarbelakang yang berbeda, dan mengakibatkanadanya perbedaan watak dan karakter padapenghuni panti asuhan.Hal ini dapat memicuresiko terjadinya masalah perkembangan mentalemosional (Albaroroh, 2016). 

Anak Muda merupakan generasi bangsa yang harusdiperhatikan dari segi perkembangan mentaldan emosionalnya (Gunardi, 2010).Anak Muda merupakan masa yang kritis dalam siklusperkembangan seseorang sebagai persipanmemasuki masa dewasa. 

Pada masaperkembangan ini rawan terjadi konflik antararemaja dengan diri sendiri maupun denganlingkungan sekitar. Apabila konflik ini tidakdapat diselesaikan dengan baik maka akanmemberikan dampak negatif terhadapperkembangan Anak, termasuk masalahmental emosional 

Menurut Oktafia (2015) menyatakan bahwa sebagianbesar anak yang tinggal di panti asuhancenderung memiliki konsep diri negatif danberesiko lebih tinggi terhadap terjadinyamasalah perilaku.

Penelitian lain tentangmasalah perkembangan dan emosional padaanak oleh Wiguna (2012) didapatkan hasilbahwa anak yang tinggal dan diasuh olehorangtua cenderung menunjukkan tidakterjadigangguan perilaku dan emosi, sementarapenelitian yang dilakukan oleh Kahn dkk(2004) yang menunjukkan gangguan perilakudan emosi anak yang dibesarkan oleh orangtuayang memiliki masalah mental. Anak yangdiadopsi, menunjukkan keterlambatanpertumbuhan serta kemampuan bahasa dankognitif yang relatif lebih rendah (Loman,2009).

Maka Dari itu Kami Mahasiswa Universitas Muhammadiyah dalam Program Pengabdian Kepada Masyarakat oleh Mahasiswa Kelompok 19 gelombang 16 memberikan edukasi Mental Health kepada anak anak  di panti asuhan Taqwa Al-Qolbi yang beranggotakan Muhammad Rafdi Akbar,Lubana Nataghain,Faisal Abrori,Ghea Ardy Windu Tutunineke yang didampingi oleh dosen pembina lapangan bapak Hafid Adim Pradana.MA dan bapak anton selaku pengurus panti asuhan Taqwa Al-Qolbi yang meliputi edukasi materi dan juga edukasi praktik dalam rangka mengajarkan anak tentang bahwasannya kesehatan mental merupakan hal penting demi kesejahteraan setiap individu anak anak dan juga panti asuhan Taqwa Al-Qolbi  dapat mencetak generasi muda yang cakap dan produktif dengan mental yang sehat 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun