Mohon tunggu...
Ghazy Aqila Shandy Prabowo
Ghazy Aqila Shandy Prabowo Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mahasiswa Universitas Sebelas Maret

saya suka dengan pisang goreng

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Keberlanjutan Perkotaan: Menggali Pentingnya Ruang Terbuka Hijau (RTH) untuk Kualitas Hidup yang Lebih Baik

25 Juni 2024   10:50 Diperbarui: 25 Juni 2024   11:13 168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: https://pin.it/6HpTc6eHZ

Seiring meningkatnya urbanisasi, berbagai permasalahan dihadapi oleh kota-kota di seluruh dunia, terutama terkait dengan penurunan kualitas lingkungan. Urbanisasi yang pesat seringkali menyebabkan konversi lahan dari ruang terbuka hijau menjadi lahan terbangun, menimbulkan efek urban heat island yang meningkatkan suhu perkotaan secara signifikan. Salah satu upaya untuk mengantisipasi dampak negatif tersebut adalah dengan menerapkan konsep kota hijau yang menyediakan ruang terbuka hijau publik yang memadai.

Sebagai bagian dari rencana tata ruang kota (RTRK), ruang terbuka hijau (RTH) direncanakan sebagai ruang terbuka publik yang mencakup ruang terbuka hijau dan ruang terbuka non-hijau. RTH mempunyai peranan dan fungsi khusus dalam setiap kawasan penataan ruang kota, yang meliputi penataan tanaman, vegetasi, pelindung, penutup tanah, dan pelengkap lainnya. Instrumen ini berperan penting dalam menunjang fungsi ekologi, sosial, budaya, dan estetika/arsitektur, sehingga dapat memberikan manfaat optimal bagi kesejahteraan masyarakat.

Ruang Terbuka Hijau Perkotaan (RTH) merupakan bagian dari ruang terbuka di kawasan perkotaan yang memuat berbagai macam tumbuhan sebagai penunjang ekologi, sosial, budaya, ekonomi, dan estetika. Keberadaan RTH tidak hanya menunjang estetika kota tetapi juga menciptakan iklim mikro yang lebih baik di kawasan perkotaan. Iklim mikro di sekitar RTH dipengaruhi oleh keberadaan pepohonan. Jenis pohon dan kanopi merupakan faktor utama yang menentukan kualitas iklim mikro pada RTH perkotaan. Pepohonan dengan kanopi lebar dan porsi kanopi rendah dapat membentuk iklim mikro yang sejuk dan nyaman, yang sangat dibutuhkan di lingkungan perkotaan.

Selain fungsi ekologis, RTH juga memiliki fungsi psikologis yang penting. RTH dapat mengurangi keramaian, kepadatan, dan kekacauan yang seringkali menimbulkan stres atau depresi pada penduduk kota. Dengan adanya taman-taman hijau yang penuh dengan tanaman hias dan tanaman peneduh, RTH memberikan kesejukan dan ketenangan bagi pengunjungnya, menciptakan ruang yang kondusif untuk relaksasi dan rekreasi.

Sumber gambar: https://pin.it/6HpTc6eHZ
Sumber gambar: https://pin.it/6HpTc6eHZ
Pertumbuhan masyarakat perkotaan menyebabkan peningkatan kebutuhan penduduk yang diikuti dengan bertambahnya sarana dan prasarana untuk menyeimbangkan pemenuhan kebutuhan tersebut. Namun, hal ini seringkali menyebabkan pergeseran vegetasi di perkotaan, mengurangi tutupan vegetasi yang ada. Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan kebijakan yang tegas mengenai keberadaan RTH. Menurut Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007, luas RTH harus mencapai 30% dari luas wilayah administrasi perkotaan.
Implementasi RTH yang memadai di perkotaan merupakan langkah strategis dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat. RTH tidak hanya berperan dalam menjaga keseimbangan ekologi dan memperbaiki iklim mikro, tetapi juga memiliki fungsi sosial dan psikologis yang signifikan. Melalui perencanaan dan pengelolaan yang baik, RTH dapat menjadi solusi efektif untuk berbagai masalah perkotaan, meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup masyarakat kota.

Dengan demikian, pentingnya RTH di perkotaan tidak bisa diabaikan. Selain memberikan berbagai manfaat ekologis dan estetika, RTH juga memainkan peran vital dalam menjaga keseimbangan psikologis dan sosial masyarakat. Oleh karena itu, upaya untuk memperluas dan memperbaiki RTH harus terus didorong dan menjadi prioritas dalam perencanaan tata ruang kota.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun