Mohon tunggu...
Ghazi AuliaImmaddudin
Ghazi AuliaImmaddudin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Sepak Bola

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Renovasi Spiritual: Gerakan Tajdid dalam Aspek Ekologis

7 Mei 2024   09:55 Diperbarui: 7 Mei 2024   09:58 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Dalam era modern yang penuh tantangan, krisis lingkungan menjadi salah satu isu utama yang menggema di seluruh dunia. Dalam menghadapi perubahan iklim, kerusakan ekosistem, dan ancaman terhadap biodiversitas, kebutuhan untuk melakukan perubahan mendalam muncul sebagai keniscayaan. Salah satu pendekatan yang menjanjikan adalah melalui perspektif gerakan tajdid, di mana renovasi spiritual menjadi pilar utama dalam menjaga dan merestorasi lingkungan.

Renovasi spiritual bukan sekadar perubahan internal, tetapi juga suatu gerakan yang mempengaruhi dunia sekitar kita. Gerakan tajdid, dalam konteks lingkungan, memiliki daya transformasi yang luar biasa.

Jika dilihat dari kacamata spiritualitas, ditemukan bahwa krisis lingkungan global yang terjadi di berbagai belahan bumi pada hakikatnya disebabkan oleh adanya krisis spiritual. Manusia kurang menyadari adanya aturan perlakuan manusia terhadap lingkungan sekitarnya yang telah ditetapkan Allah dalam Al-Qur'an karena perannya sebagai khalifah di atas bumi.

Pertama-tama, penting untuk memahami bahwa gerakan tajdid merupakan proses pembaruan yang mencakup spiritualitas, pemikiran, dan tindakan. Dalam konteks lingkungan, ini berarti memperbarui cara kita memandang, merawat, dan berinteraksi dengan alam. Perubahan ini dimulai dari dalam diri kita sendiri.

Sebuah aspek kunci dari gerakan tajdid dalam lingkungan adalah kesadaran akan tanggung jawab kita sebagai manusia terhadap alam semesta. Ini melibatkan pengakuan bahwa kita sebagai individu dan sebagai masyarakat memiliki peran penting dalam menjaga ekosistem yang rapuh ini. Dengan memperbarui pemahaman kita tentang keterkaitan antara diri kita dan alam, kita dapat mulai mengubah perilaku kita untuk lebih berkelanjutan.

Salah satu poin krusial adalah bagaimana gerakan tajdid dapat membantu menggeser paradigma konsumtif menjadi sikap yang lebih ramah lingkungan. Ini melibatkan pengurangan sampah, penggunaan energi terbarukan, dan pertanian yang lebih berkelanjutan. Melalui pendekatan ini, gerakan tajdid membantu membangun kesadaran akan kebutuhan akan perubahan yang mendalam dalam gaya hidup kita.

Sementara itu, aspek spiritual dari gerakan tajdid membantu kita menemukan kedalaman hubungan kita dengan alam semesta. Hal ini dapat memunculkan rasa keterhubungan yang kuat dengan alam, mendorong kita untuk menjaga keindahan dan keberagaman yang ada, bukan hanya sebagai sumber daya untuk dimanfaatkan, tetapi juga sebagai bagian integral dari kehidupan kita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun