Mohon tunggu...
ghaza kurnia
ghaza kurnia Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa hubungan internasional universitas islam indonesia

saya suka menulis dan olahraga

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengurai Narasi: Bagaimana Media Massa Mempengaruhi Persepsi Publik terhadap Isu-isu Politik Luar Negeri

11 Januari 2024   15:46 Diperbarui: 11 Januari 2024   15:59 449
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Media menjadi peran yang sangat krusial untuk membentuk opini  publik. Dalam tengah arus informasi global yang begitu dinamis, menjadi esensial bagi individu untuk memperkuat kemampuan kritis dan selektif mereka dalam mengakses berita politik, baik yang berasal dari dalam maupun luar negeri. Fakta bahwa berita politik sering diterima dengan beragam nuansa dan interpretasi yang bisa jadi subjektif menuntut kita sebagai konsumen informasi untuk tidak sekadar berhenti pada judul atau ringkasan utama. Adanya kebutuhan untuk menyelidiki lebih dalam sumber informasi dan melakukan verifikasi menjadi prioritas. Menggali lebih jauh tentang latar belakang politik, sejarah, serta dinamika kawasan yang menjadi konteks berita dapat memberikan perspektif yang lebih terinformasi. Dengan pendekatan yang kritis dan selektif, bukan hanya mencegah diri dari terjebak dalam informasi yang salah atau berat sebelah, namun juga memungkinkan kita untuk memiliki pemahaman yang lebih komprehensif, memastikan dukungan untuk demokrasi yang kuat dan berintegritas, baik di tingkat domestik maupun internasional.

 Dalam kontemplasi ini, kita melihat ke depan dengan optimisme terhadap peran media dan opini publik. Di zaman di mana informasi tersebar dengan cepat, media memegang peran penting dalam menyampaikan berita yang tidak hanya akurat namun juga seimbang. Diharapkan bahwa media akan selalu menjunjung tinggi etika jurnalistik, memprioritaskan integritas, dan mengakomodasi berbagai perspektif untuk memperkaya pemahaman kita. Sebaliknya, opini publik, sebagai cerminan keberagaman masyarakat, diinginkan dapat memperluas wawasan dengan memberikan pandangan yang kritis dan teredukasi. Idealnya, opini yang terbentuk mesti didasarkan pada analisis mendalam dan logika, bukan hanya didorong oleh emosi atau narasi yang dangkal. Dengan pendekatan ini, opini publik yang matang memiliki potensi untuk menjadi kekuatan pendorong perubahan yang konstruktif, yang menekankan nilai-nilai seperti keadilan, transparansi, dan keterlibatan aktif dalam mekanisme demokrasi. Oleh karena itu, visi masa depan menuntut kolaborasi yang erat antara media yang etis dan opini publik yang terinformasi. Keduanya perlu bekerja bersama untuk membentuk masyarakat yang cerdas, inklusif, dan tanggap. Dengan sinergi ini, kita berpotensi untuk membangun ekosistem yang mendukung pertumbuhan demokrasi yang dinamis dan pembangunan yang inklusif bagi semua individu.

                                                                                                                                                                                                                  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun