Mohon tunggu...
Ghassani Zatil Iman
Ghassani Zatil Iman Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Just a girl who loves to write about everything

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Requiem For A Dream, Antara Mimpi, Adiksi, dan Keduanya

3 April 2022   21:38 Diperbarui: 3 April 2022   21:51 2504
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Every form of addiction is bad, no matter whether the narcotic be alcohol, morphine or idealism.” - Carl Gustav Jung

Addiction atau adiksi atau kecanduan adalah keadaan dimana seseorang memiliki dorongan tak terkendali, disertai dengan hilangnya kontrol, dan terus menerus menggunakan meskipun menyebabkan timbulnya masalah. 

Kata adiksi lebih tepat digunakan untuk seseorang yang kecanduan akan obat-obatan terlarang, namun judi berulang, bermain video game, makan berlebihan, olahraga, internet, hubungan percintaan, dan menonton televisi yang tak terkontrol juga dapat termasuk kedalam adiksi.

Orang dengan adiksi, terutama akan obat terlarang dan alkohol, mungkin memiliki pemikiran dan perilaku yang menyimpang. Perubahan struktur dan fungsi otak dapat menyebabkan orang mengalami perubahan kepribadian, gerakan-gerakan abnormal, dan gangguan perilaku lainnya. 

Pada sebuah studi yang melakukan pencitraan otak pada pecandu menunjukkan perubahan di area otak yang berhubungan dengan penilaian, pengambilan keputusan, pembelajaran, memori, dan kontrol perilaku. Penggunaan zat yang berulang dapat menyebabkan perubahan fungsi otak. 

Perubahan ini dapat berlangsung lama setelah efek langsung dari zat tersebut hilang, atau dengan kata lain, setelah periode intoksikasi. Intoksikasi adalah kesenangan yang intens, euforia, ketenangan, peningkatan persepsi dan rasa, dan perasaan lain yang disebabkan oleh suatu zat.

Banyak faktor mengapa seseorang dapat kecanduan akan sesuatu. Menurut American Psychiatric Association ada beberapa alasan seseorang mulai mengkonsumsi obat terlarang: 'to feel good' (untuk mendapatkan kepuasan, "high" atau mabuk), 'to feel better' (menghilangkan stress, melupakan masalah atau merasa mati rasa), 'to do better' (meningkatkan performa kerja atau ide) dan akibat dari rasa penasaran atau tekanan dari teman sebaya. 

Menurut United Nations Office on Drugs and Crime, pada tahun 2020 saja ada sekitar 275 juta orang menggunakan narkoba di seluruh dunia, sementara lebih dari 36 juta orang menderita gangguan penggunaan narkoba.

Requiem For A Dream (2000), film yang digarap oleh sutradara kondang Darren Aronofsky, adalah satu dari ratusan film diluar sana yang membahas mengenai kecanduan. 

Keempat protagonis kecanduan akan obat terlarang dan hal yang membuatnya semakin menyedihkan adalah, mereka semua memiliki mimpi yang ingin mereka capai. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun