Mean Girls (2004) adalah salah satu film legend yang sudah tayang hampir 20 tahun lalu. Jika kalian ditanya siapakah karakter yang paling memorable, tidak sedikit yang akan menjawab Regina George. Semua character di Mean Girls dibentuk dengan sangat baik dan memiliki keunikannya masing-masing, Cady Heron dengan kepolosannya, Janis Ian dengan ambisinya, Karen Smith dengan kelucuannya, namun kita bisa berdebat bahwa tidak ada yang se-iconic Regina. Cantik, kaya, percaya diri dan penuh pesona, itu adalah salah satu dari sejuta alasan mengapa kita menyukai Regina.Â
Tidak hanya Regina George di Mean Girls, namun Courtney Shayne di Jawbreaker (1999), Heather Chandler dan Heather Duke di Heathers (1988), Quinn Fabray di Glee (2009) hingga Cheryl Blossom di Riverdale (2017)Â adalah salah satu karakter yang menonjol di film dan series-nya masing-masing. Istilah Queen Bee sendiri merujuk kepada pemimpin dari geng atau clique perempuan. Dalam school stereotype yang seringkali ditampilkan dalam film dan series barat, Queen Bee digambarkan sebagai perempuan kaya, manipulatif, kharismatik dan cantik.Â
Seorang Queen Bee tidak harus yang paling cantik atau berbakat di grup-nya, namun mereka memiliki kharisma dan kepercayaan diri yang membuat murid-murid lain menjadikan mereka role model dan tunduk kepada mereka. Sifat Queen Bee seringkali digambarkan berlawanan dengan sang protagonis dalam cerita dan cenderung dijadikan sebagai karakter antagonis. Namun dibalik semua sifat buruk yang disematkan kepada karakter Queen Bee, mengapa kita sangat menyukai mereka?
Seorang protagonis, berlawanan dengan karakter Queen Bee, biasanya akan dibentuk melalui tipikal girl next door trope yang dimana digambarkan dengan seorang perempuan baik, cantik, polos dan dapat berteman baik dengan siapa saja. Seorang protagonis memiliki latar yang baik dan sempurna dan seiring berjalannya cerita, mereka menyadari bahwa diri mereka lebih dari hanya sekedar gadis 'manis dan polos'. Namun, melalui Cady Heron contohnya di Mean Girls dan Vyelette di Jawbreaker, kita dapat melihat bahwa pada akhirnya mereka akan kembali menjadi diri mereka di awal. Baik, manis dan polos.
Berlawanan dengan itu, Queen Bee dibentuk sedemikian rupa sehingga mereka selalu memiliki ruang untuk menjadi lebih baik. Seiring berjalannya cerita, penonton di pertunjukkan bahwa mereka tak hanya seorang pem-bully atau gadis yang gemar bersolek. Namun mereka juga memiliki sisi baik dan sifat mereka pun perlahan menjadi lebih terbuka dan melembut. Contoh terbaik adalah Quinn Fabray di Glee dan Holly J. Sinclair di Degrassi: The Next Generation (2001). Semakin lama kita mengenal karakter mereka, semakin menyadari-nya kita bahwa terkadang sifat angkuh yang dipertunjukkan hanyalah sebuah topeng untuk menutupi rasa insecure, namun jangan salah, seorang Queen Bee tidak akan kehilangan sifat yang pertama kali dipertunjukkan oleh mereka. Hal ini dapat ditunjukkan dengan senantiasanya tersedia kata-kata sindiran di dalam dialog seorang Queen Bee meskipun sifat mereka telah membaik. Hal ini pun membawa kita ke alasan kedua yaitu: kompleksnya karakter seorang Queen Bee.
Dari Quinn Fabray, Holly J. Sinclair dan bahkan Veronica di Sierra Burgess Is a Loser (2018), kita dapat melihat bahwa karakter Queen Bee biasanya lebih kompleks dan memiliki banyak rahasia dibanding sang karakter protagonis. Meskipun hal ini menyebabkan terjadinya pandangan buruk dimana memiliki suatu rahasia kelam menyebabkan seseorang boleh melakukan hal jahat, namun hal ini ampuh menyebabkan para penonton menjadi bersimpati kepada sang karakter Queen Bee dan memandangnya sebagai tokoh yang lebih menarik dibanding dengan karakter sang protagonis. Selain itu penggambarkan karakter Queen Bee yang percaya diri dan penuh kharisma seringkali menyebabkan mereka menjadi seorang karakter dengan dialog yang lebih memorable dibanding sang protagonis.
Jika ditanya salah satu quotes yang paling memorable di Mean Girls, apa yang akan kalian pilih? Mungkin sebagian dari kalian akan memilih "On Wednesday, we wear pink" yang dikatakan oleh Karen Smith, namun tidak jarang juga yang akan memilih "Get in loser! we're going shoping!" atau "Whatever I'm getting cheese fries" yang dikatakan Regina George. Begitu pula dengan Jawbreaker, dimana Courtney Shayne adalah salah satu karakter yang paling memorable dengan quotes-quotes dark-nya "I made you and I can break you just as easily" atau "I killed Liz, I killed the teen dream, deal with it". Selain dari quotes-nya yang memorable, kita juga tidak bisa membantah bahwa penampilan sang Queen Bee pastinya membuat gaya di suatu film ataupun series menjadi lebih menarik. Gaya-gaya berpakaian ala Courtney Shayne yang seksi dan menonjol, Regina George yang tau persis apa yang membuatnya lebih cantik, Cheryl Blossom yang fashionable serta Sharpay Evans yang feminim dengan baju-baju ber-merknya.Â
Tidak hanya sukses membuat film dan series menjadi lebih menarik, namun gaya berpakaian ini menyebabkan penonton lebih dapat meng-asosiasikan sang karakter lewat pakaian yang mereka kenakan. Jika penonton melihat baju warna pink di High School Musical (2006), sudah pasti itu adalah Sharpay Evans. Jika penonton melihat bibir merah dan rambut merah di Riverdale, sudah pasti itu adalah Cheryl Blossom. Alasan terakhir yang menjadikan karakter Queen Bee sangat disukai tak lain dan tak bukan adalah pelarian diri sang pentonton dari realita. Apa alasan utama seseorang menonton film dan series? Untuk mencari suatu hal yang tidak biasa dari rutinitas dan sebagai alternatif untuk mewujudkan fantasi. Populasi seorang Queen Bee dalam satu sekolah biasanya hanya mencapai kurang dari 1%. Dari satu angkatan biasanya seorang Queen Bee hanya terdapat 1 atau 2 orang.Â
Terbayang kan seperti apa perbandingan antara murid lain dan Queen Bee? Seperti yang telah dibahas diatas pula, seorang Queen Bee memiliki kekuasaan dalam tatanan hierarki sosial sekolah, mereka powerful dan memiliki hidup yang 'terlihat' lebih indah dibandingkan para murid lain. Dengan melihat sifat para Queen Bee yang bertindak seenaknya namun tetap dapat mendapatkan apa yang mereka inginkan akhirnya menjadikan timbulnya keinginan terdalam para penonton. Hal ini menjadikan para penonton untuk lebih mengapresiasi karakter yang berbeda dengan diri mereka di kehidupan nyata, dimana dalam hal ini adalah seorang Queen Bee.
Akhir kata setiap karakter yang diciptakan oleh para penulis tentunya sudah dipirkan dengan sangat matang. Namun kehadiran karakter Queen Bee dalam film maupun series remaja tentu menambah daya tarik tersendiri dan mampu menjadi penambah deretan karakter iconic dari film maupun series remaja.