Klaster industri, Merupakan kelompok industri spesifik yang dihubungkan oleh jaringan mata rantai , proses penciptaan (peningkatan) nilai tambah, baik melalui hubungan bisnis maupun non bisnis.
Istilah "klaster (cluster)" mempunyai pengertian harfiah sebagai kumpulan, kelompok, himpunan, atau gabungan obyek tertentu yang memiliki keserupaan atau atas dasar karakteristik tertentu. Dalam konteks ekonomi/bisnis, "klaster industri (industrial cluster)" merupakan terminologi yang mempunyai pengertian khusus tertentu. Walaupun begitu, dalam literatur, istilah "klaster industri" diartikan dan digunakan secara beragam.
Proses Klaster merupakan ciri yang terlihat dari industri manufaktur baik industri besar menengah maupun kecil dan rumah tangga. Klaster secara umum adalah konsentrasi geografis dari subsektor manufaktur yang sama. Proses klaster ini melahirkan jaringan (network) yang disebut dengan industrial district (Kuncoro, 2002).
- Komonalitas/ Keserupaan/Kebersamaan/Kesatuan (Commonality); yaitu bahwa bisnis-bisnis beroperasi dalam bidang-bidang "serupa" atau terkait satu dengan lainnya dengan fokus pasar bersama atau suatu rentang aktivitas bersama.
- Konsentrasi (Concentration); yaitu bahwa terdapat pengelompokan bisnis-bisnis yang dapat dan benar-benar melakukan interaksi.
- Konektivitas (Connectivity); yaitu bahwa terdapat organisasi yang saling terkait/ bergantung (interconnected/linked/interdependent organizations) dengan beragam jenis hubungan yang berbeda.
Aglomerasi
Aglomerasi adalah berkumpulnya industri atau kegiatan dalam suatu tempat tertentu. Kegiatan-kegiatan komersial, industri, serta jasa umumnya berkumpul di satu lokasi tertentu yang memiliki banyak keuntungan intrinsik. Hasil langsung dari fenomena ini adalah meningkatnya jumlah investasi pada lokasi tersebut.
Agar sebuah klaster dapat tetap bertahan, harus terdapat keuntungan bagi perusahaan untuk bertempat di lokasi tersebut dibandingkan dengan daerah lainnya. Dalam kasus aglomerasi, jumlah perusahaan yang banyak dalam suatu klaster akan meningkatkan efisiensi produksi dari setiap perusahaan. Jika keuntungan ini hilang, maka perusahaan akan melakukan relokasi, sehingga terjadilah dispersi.
Alasan Melakukan Dispersi
Tidak semua industri beraglomerasi dalam suatu daerah tertentu, banyak pula industri yang terpencar. Industri primer ekstraktif seperti pertambangan dan perminyakan umumnya memiliki lokasi yang terpencar sesuai dengan lokasi deposit yang ada. Dispersi juga berlaku pada industri pertanian, persebarannya cenderung merata pada suatu daerah karena input utamanya adalah lahan.
Pada dasarnya, dispersi terjadi pada industri yang tidak memungkinkan adanya persaingan lain selain persaingan harga. Oleh karena itu, agar dapat memaksimalkan penjualan produk dengan harga yang ditetapkan tanpa harus melakukan price war, perusahaan-perusahaan ini melakukan dispersi.
Mengapa bisa terjadi aglomerasi?.