Mohon tunggu...
Ghani Rizmfd
Ghani Rizmfd Mohon Tunggu... Masinis - Golf Romeo Mike

Pemburu Dollar

Selanjutnya

Tutup

Money

Penentuan Sektor-sektor yang Berkembang Disuatu Daerah dengan Shift-Share

10 November 2019   14:43 Diperbarui: 10 November 2019   14:50 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 Jurnal : ANALISIS POTENSI EKONOMI DI SEKTOR DAN SUBSEKTOR  PERTANIAN, KEHUTANAN DAN PERIKANAN KABUPATEN JEMBERAhmad RizaniUniversitas Borneo Tarakanahmadrizani@yahoo.co.id

Analisis Shift-Share : Suatu teknik yang digunakan untuk menganalisa data statistik regional, baik berupa pendapatan per kapita, output, tenaga kerja maupun data lainnya.

Fungsinya ialah, Untuk melihat dan menentukan kinerja atau produktivitas kerja perekonomian daerah dengan membandingkan dengan wilayah ang lebih luas (wilayah refrensi).

Komponen Shift-Share :

  • KPN (Komponen Pertumbuhan Nasional)

KPN atau Komponen Pertumbuhan Nasional adalah adanya perubahan produksi atau kesempatan tenaga kerja yang disebabkan oleh perubahan produksi tersebut, kebijakan ekonomi nasional, dan kebijakan lainnya yang mampu mempengaruhi sektor perekonomian di dalam suatu wilayah.

  • KPP (Komponen Pertumbuhan Proposional)

KPP atau Komponen Pertumbuhan Proposional adalah perubahan produksi atau kesempatan tenaga kerja yang disebabkan oleh komposisi sektor dalam permintaan produk akhir dan adanya perbedaan struktur maupun perbedaan pasar. Sedangkan KPPW atau Komponen Pertumbuhan Pangsa Wilayah adalah perubahan produksi atau kesempatan tenaga kerja yang diakibatkan oleh keunggulan komparatif yang ada di wilayah tersebut, dukungan kelembagaan, prasarana sosial ekonomi, dan kebijakan lokal yang ada di wilayah tersebut.

Nilai untuk mengukur perubahan komparatif (naik atau turun) suatu sektor di daerah terhadap sektor yang sama di tingkat nasional pada perhitungan KPP adalah jika PP > 0 maka di suatu daerah tersebut memiliki spesialisasi dalam sektor-sektor yang secara nasional tumbuh secara cepat, sedangkan apabila PP < 0 maka suatu daerah tersebut tidak memiliki spesialisasi dalam sektor-sektor yang secara nasional tumbuh secara cepat.

  • KPPW (Komponen Pertumbuhan Pangsa Wilayah).

Perbedaan antara pertumbuhan ekonomi di tingkat provinsi dengan nilai tambah bruto sektor yang sama di tingkat nasional dapat diketahui dengan menghitung KPPW. Jika hasilnya menunjukkan PPW > 0 suatu wilayah memiliki daya saing yang baik di salah satu sektor nya apabila dibandingkan dengan wilayah lain atau suatu wilayah tersebut memiliki comparative advantage untuk salah satu sektor nya dibandingkan dengan wilayah yang lain, sedangkan jika hasilnya menunjukkan PPW < 0 maka salah satu sektor yang ada pada suatu wilayah tidak dapat bersaing dengan baik apabila dibandingkan dengan wilayah yang lain.

Contoh penerapan Analisis Shift Share, mengidentifikasi dan menentukan sektor dan subsektor unggulan di Kabupaten Jember untuk memberikan gambaran kegiatan ekonomi unggulan yang dapat dikembangkan dalam meningkatkan potensi ekonomi di Kabupaten Jember. Alat analisis yang digunakan dalam studi ini yaitu analisis Shift-Share. Hasil dari analisis shift-share menunjukkan perekonomian Kabupaten Jember selama periode 2010-2015 mengalami peningkatan sebesar Rp2.412,3 milyar. Peningkatan kinerja perekonomian di Kabupaten Jember tersebut dapat dilihat dari sektor dan subsektor pertanian, kehutanan dan perikanan yang bernilai positif dan hasil pembobotan berdasarkan analisis Shift-Share, diperoleh subsektor berdasarkan peringkat tertinggi hasil pembobotan yang paling potensial yaitu subsektor tanaman perkebunan.

 Jurnal : ANALISIS POTENSI EKONOMI DI SEKTOR DAN SUBSEKTOR  PERTANIAN, KEHUTANAN DAN PERIKANAN KABUPATEN JEMBERAhmad RizaniUniversitas Borneo Tarakanahmadrizani@yahoo.co.id
 Jurnal : ANALISIS POTENSI EKONOMI DI SEKTOR DAN SUBSEKTOR  PERTANIAN, KEHUTANAN DAN PERIKANAN KABUPATEN JEMBERAhmad RizaniUniversitas Borneo Tarakanahmadrizani@yahoo.co.id

Dari tabel di atas terlihat bahwa perekonomian Kabupaten Jember sektor dan subsektor pertanian, kehutanan dan perikanan selama periode 2010-2015 mengalami peningkatan sebesar Rp2.412,30 milyar. Peningkatan kinerja perekonomian di Provinsi Jawa Timur tersebut dapat dilihat dari sektor dan subsektor pertanian, kehutanan dan perikanan yang bernilai positif

dimana sektor yang memberikan kontribusi terbesar adalah sektor Pertanian,Peternakan, Perburuan & Jasa Pertanian sebesar Rp2.079,90 milyar dimana subsektor tanaman perkebunan menyumbang terbesar dibandingkan subsektor lainnya yaitu sebesar Rp1.023,40 milyar. Kenaikan pertumbuhan ekonomi sektor dan subsektor pertanian, kehutanan dan perikanan di Kabupaten Jember disebabkan oleh beberapa faktor di antaranya pengaruh pertumbuhan ekonomi Provinsi Jawa Timur, pengaruh bauran industri dan pengaruh keunggulan kompetitif, untuk lebih jelasnya dapat dirinci sebagai berikut:

1. Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Jawa Timur (Nij) Pengaruh pertumbuhan ekonomi sektor dan subsektor pertanian, kehutanan dan perikanan Provinsi Jawa Timur (Nij) terhadap pertumbuhan ekonomi sektor dan subsektor pertanian, kehutanan dan perikanan Kabupaten Jember memberikan kontribusi positif sebesar Rp2.204,28 milyar. Apabila dilihat dari pertumbuhan ekonomi sektor dan subsektor pertanian, kehutanan dan perikanan Kabupaten Jember dibandingkan dengan tingkat pertumbuhan relatif sektor dan subsektor pertanian, kehutanan dan perikanan di tingkat provinsi menunjukkan bahwa secara ratarata sektor dan subsektor pertanian, kehutanan dan perikanan yang berada ditingkat kabupaten relatif lebih tinggi dari sektor dan subsektor pertanian, kehutanan dan perikanan ditingkat provinsi.

2. Pengaruh Bauran Industri (Mij) Pengaruh bauran industri (Mij) dalam perekonomian di Provinsi Jawa Timur memberikan kontribusi negatif sebesar Rp331,27 milyar. Dilihat dari output yang dihasilkan bauran industri sebagian besar sektor dan subsektor pertanian, kehutanan dan perikanan memiliki dampak positif dan dampak negatif. Nilai positif mempunyai arti bahwa tingkat pertumbuhan yang lebih cepat dari pertumbuhan sektor dan subsektor pertanian, kehutanan dan perikanan secara keseluruhan sedangkan nilai negatif mempunyai arti tingkat pertumbuhan yang lebih lambat dari pertumbuhan sektor ekonomi secara keseluruhan.

3. Pengaruh Keunggulan kompetitif (Cij) Keunggulan kompetitif (Cij) disetiap sektor dan subsektor pertanian, kehutanan dan perikanan mengalami kenaikan dengan nilai total positif sebesar Rp539,29 milyar.

Jadi,..

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun