Kyai Haji Maimun Zubair adalah sosok ulama yang terkenal di kalangan masyarakat NU dan non-NU karena fatwanya yang cukup diperhitungkan. Aktifitas sehari-hari Mbah Moen, sapaan akrabnya, Â adalah menjadi pengasuh Pondok Pesantren Al Anwar di Desa Karangmangu Kecamatan Sarang, Kabupaten Rembang. Mbah Moen saat ini juga masih dipercaya menjadi dewan penasehat Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Mbah Moen juga kerap dipercaya sebagai tokoh yang mampu memberikan saran serta solusi bagi setiap permasalahan yang dihadapi warga, salah satunya soal pro-kontra pendirian pabrik semen oleh PT Semen Indonesia di Rembang, Jawa Tengah.
Saat ditanya terkait bagaimana pandangannya terkait keberadaan pabrik semen di Rembang, pria kelahiran 28 Oktober 1928 ini menjawab tidak bisa menolak keberadaannya, karena kontribusi PT Semen Indonesia kepada masyarakat sekitar sudah mulai terasa. Hal ini bisa dilihat dari banyaknya penyerapan tenaga kerja di sekitar kaki Gunung Kendeng dan aktivitas ekonomi masyarakat juga semakin terlihat. Pabrik semen ini juga berpotensi berpengaruh pada ekonomi nasional dari sektor industri. Bahkan, sumbangsih PT Semen Indonesia sudah mulai terlihat ketika era Presiden Soeharto dalam era Orde Baru.
Namun demikian, Mbah Moen juga mengerti benar kondisi yang terjadi di Rembang karena masih ada dua kubu yang sedang mempermasalahkan terkait keberadaan pabrik semen tersebut. Terlepas dari adanya kubu pro dan kontra, Mbah Moen meminta masyarakat tidak terpancing emosi dan melihat permasalahan tersebut dengan kepala dingin. Ia juga meminta masyarakat untuk berpikir jernih akan manfaat-manfaat yang ditimbulkan karena adanya pabrik tersebut.
Biar bagaimanapun PT Semen Indonesia adalah perusahaan/pabrik yang berada dibawah naungan kementrian BUMN, yang mana kita ketahui bahwa ini milik negara, milik kita semua yang tujuannya tidak hanya memprioritaskan aspek komersial, tapi juga memprioritaskan kesejahteraan masyarakat dan pembangunan dan ekonomi nasional.
Mbah Moen juga berpesan, berbeda pandangan terkait masalah pabrik semen di Rembang ini boleh tapi jangan dibuat sulit, karena itu fitrah serta sebagai bentuk kewajaran. Jangan sampai kerukunan antar sesama warga negara Indonesia terpecah karena masalah tersebut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H