Mohon tunggu...
Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Politik

Masalah Rembang: Ternyata Power Rangers adalah Manusia Makanya Ikut Berpartisipasi Tanda Tangan!

13 Januari 2017   12:50 Diperbarui: 13 Januari 2017   13:05 272
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Power Rangers diambil dari google.co.id

Permasalahan pendirian pabrik semen di Rembang semakin kompleks dan makin terlihat ada beberapa orang yang ‘bermain’ dalam upaya penolakan pabrik semen tersebut. Pasalnya beberapa hari kemarin ada barang bukti yang ditemukan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah terkait bukti berupa pemalsuan tanda tangan saat warga mengajukan gugatan izin pendirian pabrik semen di Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN). Setidaknya hal tersebut membuktikan arah permasalahan ini semakin jelas, bahwa ada permaianan politik di belakang masalah ini yang mencoba mengusik pemerintah daerah dan pusat, karena apapun dilakukan untuk membuat pendirian pabrik semen di Rembang ini gagal.

Diketahui dalam pemberitaan pemalsuan tanda tangan itu mengatasnamankan power rangers. Sungguh mengejutkan sekali bahwa seorang power rangers bisa melakukan tanda tangan menguatkan bukti yang diberikan oleh kubu kontra terhadap Pengadilan Tata Usaha Negara. Dinamika perjuangan kedua kubu untuk kekeh dengan gagasannya memang masih berlangsung alot, karena sampai hari ini, kedua kubu baik pro maupun kontra tetap melakukan gerakan. 

Akan tetepi, ini sangat tidak masuk akal, karena melibatkan power rangers dalam permasalahan ini menjadi tidak wajar dan runyam. Lantas apa yang diputuskan hakim MA bisa dianulir karena kurang kejelian dalam membaca bukti tambahannnya. Mungkin hakim pada kesempatan kali itu bisa saja di suap atau hakim menganggap power rangers adalah manusia, jadi boleh tanda tangan, ditambah lagi hakim percaya bahwa di Rembang ada power rangers. Iya power rangers yang akan mengusir monster.

Kasus ini lantas menjadi viral dan membuat opini pubik berubah, karena alam yang kemarin dikhawatirkan oleh beberapa masyarakat menjadi tidak masalah setelah pihak PT Semen Indonesia memberikan konfirmasi yang dibenarkan oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Indonesia yaitu Siti Nurbaya Bakar bahwa PT Semen Indonesia menggunakan teknologi terbaik dalam hal penambangan semen di negeri ini yang sudah diakui oleh dunia. Publik sekarang bertanya-tanya kepada pihak penolak, kenapa ada power rangers, sungguh kesan untuk tidak patuh terhadap hukum sangat kental sekali. Terbukti dengan menghalalkan berbagai cara seperti memasukkan power rangers dalam daftar bukti tambahan pemalsuan tanda tangan.

Masyarakat Rembang khususnya dan Indonesia umumnya harus cerdas menyikapi kasus ini, bahwa PT Semen Indonesia adalah perusahaan dibawah naungan BUMN, dimana perusahaan ini sedang giat-giatnya mendukung pemerintah Jokowi dalam melaksanakan cita-cita besar beliau dalam melakukan pemerataan pembangunan di seluruh wilayah Indonesia. Karena pabrik semen yang berdiri di Indonesia banyak, tidak hanya PT Semen Indonesia, ada holcim dan lain-lainnya yang tentunya dimiliki oleh asing. 

Kalau PT Semen Indonesia di lemahkan oleh bangsanya sendiri, lantas negara sedang giat-giatnya membangun, butuh bahan baku semen yang banyak, apakah harus membeli ke asing, tidak ke perusahaan milik negara kita sendiri. Sungguh ironis negeri ini. Mari bergandengan tangan jernihkan pikiran bahwa prioritas kita untuk melindunggi perusahaan dibawah naungan BUMN adalah kunci kesuksesan kita di masa depan tak terkecuali melindunggi PT  Semen Indonesia terhadap apapun, jangan sampai di negeri yang kita tempati, banyak warga asing yang panen atas sumber daya alam kita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun