Ruangan berbentuk persegi panjang itu tampak ramai, puluhan orang dengan kaus putih yang tersemat pin berlogo dukungan untuk salah satu calon Presiden Indonesia lalu-lalang memenuhi separuh ruangan yang digunakan sebagai restoran makanan laut (seafood) di kawasan Gelora Bung Karno (GBK) Senayan, Jakarta itu.
Riuh suara bernada politis mengumandangkan dukungan bagi capres yang wajahnya tersemat di dalam pin itu, keras terdengar. Namun, bukan oleh kumpulan politisi suara nyaring itu dikumandangkan. Suara itu berasal dari puluhan mantan atlet nasional indonesia yang Kamis (15/5) siang itu berkumpul di tempat tersebut.
Bukan hanya meneriakkan dukungan bagi salah satu capres yang saat ini menjabat sebagai Gubernur itu, kumpulan mantan atlet dan komunitas olahraga tersebut juga mendeklarasikan gerakan dukungan, lengkap dengan adanya posko atau sekrretariat di kawasan GBK Senayan.
Pebulutangkis Indonesia yang induk cabang gantung raket pada akhir 1980an dan sekaligus koordinator gerakan, Ivana Lie mengatakan, meski para mantan atlet ini punya afiliasi dengan olahraga yang dulu membinanya, dukungan ini bersifat individu dan tidak terikat dengan kelembagaan.
"Kami melihat sosok yang jujur, lurus, pekerja keras, sederhana dan pro rakyat. Kami yakin ditangannnya akan ada transformasi dalam kebijakan olahraga Indonesia yang membutuhkan pembinaan dan pengelolaan olahraga yang modern dengan dukungan infrastruktur yang memadai," kata mantan staf ahli Menteri Pemuda dan Olahraga itu.
Pernyataan Ivana dikuatkan oleh Syamsul Anwar yang membacakan deklarasi dukungan terhadap sang capres itu. Mantan petinju yang pernah menjadi olahragawan terbaik Indonesia pada 1978 itu menyebutkan bahwa gerakan dukungan itu berdasarkan kesadaran masing-masing tanpa didasari tekanan dan intimidasi dari pihak manapun.
Dalam rilisnya, tercatat ada lebih dari 100 orang mantan atlet dan komunitas olahraga yang menandatangani deklarasi tersebut. Namun, saat diumumkan, hanya ada sekitar 40am mantan atlet penandatangan yang hadir. Sisanya seperti mantan pebulutangkis Imelda Wiguna dan Joko Supriyanto sedang mendampingi tim Thomas-Uber Indonesia di India.
[caption id="attachment_336379" align="aligncenter" width="590" caption="Latar Spanduk sudah mencerminkan Siapa yang Di dukung...hehe"][/caption]
Gerakan dukungan ini menurut mantan pendayung nasional, Budiman Setiawan, juga didasari adanya keprihatinan dari mantan atlet mengenai komitmen pemerintah saat ini terhadap olahraga di Indonesia. Akibatnya, Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia (PB PODSI) itu menyebutkan, induk olahraga dalam keadaan "sakit" karena minim prestasi.
"Kami berharap capres yang kami dukung ini bisa menyehatkan incuk olahraga karena induk olahraga ini yang punya atlet. Sehingga mereka bisa menelurkan prestasi kembali," katanya sedikit berkelakar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H