Pada 19 november 2022 kemarin, saya mendapat kesempatan untuk ikut berpartisipasi dalam acara Geladi Hominisasi yang diselenggarakan oleh Universitas Katolik Parahyangan. Sebelum kegiatan ini dimulai ada beberapa ketentuan yang harus diikuti oleh para mahasiswa sebelum, saat, dan sesudah kegiatan tersebut diselenggarakan.
Sebelum mengikuti kegiatan geladi, kami para mahasiswa diwajibkan untuk mengisi tugas pra-gladi. Dalam tugas ini, saya menghayati makna dari lagu kebangsaan, yaitu lagu Indonesia Raya 3 stanza, dan mendapat ilmu baru melalui film dokumenter yang berjudul “VIDEO DOKUMENTER | Pangi Makanan Khas Suku Minahasa | Sulawesi Utara”.
Hari geladi pun tiba. Kegiatan geladi hominisasi ini dimulai dari pagi sekitar pulul 07.45 WIB sampai sekitar jam 13.00 WIB. Tema yang saya dapat untuk didiskusikan oleh kelompok saya adalah Hari Dongeng Nasional, yang jatuh pada tanggal 28 november. Dalam diskusi kelompok, saya berkenalan dan berinteraksi dengan teman-teman baru dan belajar bagaimana cara berdinamisasi, selain itu saya juga belajar bagaimana berpikir kritis, bersosialilasi dengan orang-orang baru, time management, public speaking, dan cara mempresentasikan suatu data dengan waktu yang singkat dan padat.
Setelah mengikuti rangkaian kegiatan geladi hominisasi ini, saya mendapat banyak sekali ilmu. Contohnya seperti kesadaran dalam berkemampuan menggunakan logika dan bahasa sebagai warga negara. Saat sesi diskusi berlangsung, kemampuan berlogika dalam berpikir kritis diasah dengan cara memilah data dan mengemukakan pendapat akan suatu topik. Kemampuan berbahasa diasah melalui bagaimana cara penyampaian presentasi akan topik tersebut, pemilihan kata dalam memberikan informasi, juga intonasi, ekspresi, dan cepat lambat nada bicara saat mempresentasikan materi tersebut.
Sebagai warga negara Indonesia yang baik, seharusnya kita mampu menjalani kegiatan sehari-hari sebagai manusia yang berlogika dan berbahasa yang baik dan benar. Karena hal ini adalah aspek yang sangat penting, karena kita akan menjadi pribadi yang berpikir kritis, tidak mudah terhasut, dan tidak mudah termakan berita palsu. Bahasa juga berfungsi untuk menyatukan bangsa ini dari Sabang sampai Merauke.
Dengan memperdalam kemampuan berbahasa dengan baik dan benar yang dimiliki, kita akan lebih mudah saat bersosialisasi dengan warga negara Indonesia walaupun bahasa daerah yang dipakai berbeda-beda karena bahasa Indonesia adalah bahasa persatuan bangsa ini.
Ketika kita sesama warga negara Indonesia saling mengerti, saling memahami, saling menghargai pendapat orang lain dengan memahami cara berlogika dan berbahasa, kita dapat menjadi warga negara yang membanggakan negara ini yakni negara Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H