Surabaya -- Tim Gabungan yang terdiri dari Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Surabaya, serta pihak terkait terus melakukan pencarian intensif terhadap balita yang dilaporkan hanyut di saluran selokan Babatan, Wiyung, Surabaya. Hingga Jumat (27/12/2024), pencarian telah dilakukan sebanyak lima kali, namun korban belum ditemukan.
Eko Aprianto, Komandan Tim SAR Gabungan Surabaya, menyatakan bahwa upaya pencarian dilakukan tidak hanya di sungai tetapi juga menyisir area selokan yang diduga menjadi jalur aliran arus. Langkah ini dilakukan untuk memastikan kemungkinan korban tersangkut di salah satu titik.
"Pencarian sudah dilakukan lima kali, mulai dari lokasi awal kejadian hingga ke daerah Graha Family dan Sungai Makmur, tetapi hingga kini hasilnya masih nihil," ujar Eko saat memberikan keterangan di sekitar Sungai Makmur, Wiyung, Surabaya.
Pada hari keempat operasi, tim gabungan juga menyisir area Box Culvert di wilayah Wiyung. Namun, hingga berita ini ditulis, tanda-tanda keberadaan korban masih belum ditemukan.
Eko menjelaskan bahwa pencarian melibatkan dua metode utama, yaitu penyisiran melalui darat dan sungai. Tim darat menyisir saluran selokan dan daerah aliran sungai, sementara tim sungai menggunakan perahu untuk mencari korban di sepanjang jalur air.
"Kami mengerahkan tiga alat berat, enam perahu, dan melibatkan 60 hingga 70 personel dalam operasi pencarian ini," ungkap Eko.
Ia juga menyampaikan bahwa berdasarkan pengalaman, hari keempat biasanya menjadi waktu di mana korban yang terseret arus mulai mengapung ke permukaan. Oleh karena itu, tim gabungan bekerja keras agar balita tersebut segera ditemukan.
"Kami berharap, hari ini menjadi momen di mana balita yang hilang bisa ditemukan," kata Eko dengan penuh harapan.
Tragedi ini menjadi perhatian besar, terutama mengingat pentingnya waktu dalam pencarian korban hanyut. Tim gabungan terus mengoptimalkan sumber daya dan tenaga agar pencarian bisa membuahkan hasil. Hingga kini, upaya penyelamatan menjadi fokus utama berbagai pihak di Surabaya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H