Mohon tunggu...
Ghani Mutaqin
Ghani Mutaqin Mohon Tunggu... Insinyur - Sherlock Holmes Enthusiast

Nyctophile

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Seventeen

30 November 2023   09:39 Diperbarui: 30 November 2023   09:49 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Di sebuah kota pesisir yang dulu menjadi tempat kelahiran dan masa kecilnya, hiduplah seorang pria bernama Rama. Setelah sekian lama meninggalkan kota itu, Rama kembali untuk mengunjungi tempat-tempat yang pernah menjadi saksi dari sebagian besar kenangan indah masa kecilnya.


Namun, begitu banyak perubahan yang terjadi. Shopping mall dan minimarket telah menggantikan bangunan-bangunan kecil yang dulu menjadi bagian dari ingatan Rama. Meski pemandangan telah berubah, aroma dan suara ombak masih sama seperti yang ia ingat dulu.


Saat melintasi jalan-jalan yang pernah ia lalui, Rama mengenang sosok Indira, seseorang yang selalu teristimewa dalam kenangannya. Mereka pernah berbagi kenangan manis di pojok buku tahunan, di saat kebersamaan mereka terpatri dalam setiap halaman.


Indira, nama itu masih terasa begitu istimewa bagi Rama. Dalam ingatannya, sosok Indira selalu berkilau terang dalam kenangan masa lalu. Di balik jendela sebuah minimarket, Rama melihat Indira, yang dulu bercita-cita menjadi hair stylist, kini bekerja di kasir.


Rama mengetahui bahwa Indira telah menikah dan memiliki anak. Sesuatu yang tak pernah terlambat bagi Rama, tapi keberanian untuk mengungkapkan perasaannya terlambat datang. Dia merasakan kelegaan dan sedih akan kenyataan itu.


Indira tetap menjadi kenangan yang tak tergantikan, berkilau terang di dalam kenangan masa lalu. Meskipun perasaan itu hanya tertuang di buku tahunan, cinta pertama Rama pada Indira akan selalu bersinar terang dan abadi dalam ingatannya. Bagi Rama, Indira akan selalu menjadi cinta pertama yang tak terlupakan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun