Mohon tunggu...
GHANESSHA DIANA_K3 UNAIR 2024
GHANESSHA DIANA_K3 UNAIR 2024 Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Mahasiswa Keselamatan dan Kesehatan Kerja Fakultas Vokasi Universitas Airlangga TA 2024/2025

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Pentingnya Peran HSE di Lokasi Konstruksi Proyek Pembangunan

5 Januari 2025   17:58 Diperbarui: 5 Januari 2025   17:58 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Elemen Program K3 Proyek Konstruksi (Sumber: garudasystrain)

Dalam dunia konstruksi, keselamatan dan kesehatan kerja (K3) adalag hal yang tidak bisa dianggap remeh. Setiap tahapan proyek, mulai dari perencanaan hingga pembangunan, melibatkan berbagai potensi risiko yang dapat membahayakan keselamatan pekerja. Di Indonesia, regulasi K3 sektor konstruksi diatur dalam berbagai peraturan pemerintah, seperti UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan dan peraturan-peraturan turunan lainnya.

Pentingnya peran HSE (Health, Safety, and Environment) di lokasi konstruksi proyek pembangunan sangat berpengaruh besar dalam memastikan keselamatan pekerja. kelancaran meningkatkan kualitas dan keberlanjutan proyek, serra merespons indisen keselamatan dan kesehatan dengan cepat dan efektif. 

Konstruksi sendiri adalah sektor yang memiliki tingkat risiko kecelakaanbdan potensi bahaya yang tinggi. Oleh karena itu, penerapan sistem oleh HSE (Health, Safety, and Environment) di lokasi konstruksi proyek pembangunan menjadi hal yang sangat krusial untuk menjamin keselamatan, kesehatan, serta keberlanjutan lingkungan di sekitar proyek.  Peran HSE di lokasi konstruksi tidak hanya melibatkan penerapan aturan keselamatan kerja, tetapi juga mencakup pengelolaan kesehatan pekerja, serta perlindungan terhadap lingkungan yang mungkin terpengaruh oleh aktivitas pembangunan. 

Untuk menciptakan perubahan yang signifikan, kesadaran tentang pentingnya K3 harus ditingkatkan di semua level, mulai dari pekerja hingga manajemen puncak perusahaan. Salah satu cara untuk meningkatkan kesadaran ini adalah melalui program sosialisasi yang melibatkan seluruh stakeholder (pemangku kepentingan) proyek konstruksi. Program ini dapat berupa seminar, workshop, atau kegiatan penyuluhan yang mengedukasi tentang pentingnya keselamatan dan kesehatan kerja. 

Selain itu, perusahaan konstruksi juga bisa berinvestasi dalam teknologi yang dapat membantu memonitor dan meningkatkan keselamatan kerja. Misalnya, penggunaan sensor untuk mendeteksi kondisi berbahaya di lapangan atau aplikasi yang memudahkan pekerja untuk melaporkan potensi bahaya. Teknologi ini tidak hanya meningkatkan efisiensi, tetapi juga membantu meminimalisir risiko kecelakaan.

Keterlibatan pekerja dalam program-program K3 juga penting. Pekerja harus merasa bahwa mereka berperan aktif dalam menjaga keselamatan dan kesehatan di lapangan. Dengan adanya budaya K3 yang kuat di antara pekerja, risiko kecelakaan kerja dapat diminimalkan dan proyek konstruksi dapat berjalan dengan lancar.

Kesimpulannya, keselamatan dan kesehatan kerja konstruksi adalah aspek yang sangat penting dalam setiap proyek konstrksi. Penerapan standar K3 yang baik akan melindungi pekerja dari risiko kecelakaan, meningkatkan produktivitas, dan menjaga kelancaran proyek. Oleh karena itu, penting bagi perusahaan dan pemerintah untuk bekerja sama dalam menciptakan lingkungan kerja yang aman dan sehat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun