Mohon tunggu...
Ghalib Firdaus
Ghalib Firdaus Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa ISI Surakarta

Saya adalah seseorang yang menyukai seni.

Selanjutnya

Tutup

Seni Pilihan

Bukti Kesaktian Sri Aji Jayabaya Melalui Arca Totok Kerot

17 Januari 2023   13:43 Diperbarui: 17 Januari 2023   14:09 987
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Apa yang terlintas dalam pikiran kalian jika mendengar tentang kediri. Gunung kelud? Simpang Lima Gumul? Tahu Kuning? atau malah-malah salah satu perusahaan rokok yang terkenal di Indonesia? Dari sekian banyak itu semua, kediri merupakan tempat wisata yang penuh dengan sejarahnya. Terutama sejarah yang berkaitan dengan kerajaan kediri. Salah satu bukti eksisnya kerajaan itu adalah sebuah Arca yang dijuluki dengan Arca Totok Kerot. Mungkin untuk sebagian orang nama arca ini sangat asing di telinga, maka dari itu artikel ini akan membahas mengenai Arca Totok Kerot dari sejarah sampai dengan mitos-mitos yang menyertainya.

Arca Totok Kerot sendiri terletak di Desa Bulupasar, Kecamatan Pagu, Kabupaten Kediri. Sekitar 4 km ke arah utara dari Simpang Lima Gumul. Arca ini terletak di pertengahan lahan persawahan milik warga setempat. Arca ini memiliki tinggi mencapai 3 meter dengan wujud seorang raksasa atau buto wanita dengan rambut yang terurai panjang, memiliki mata yang melotot, memakai kalung tengkorak, berpose jongkok dan satu kakinya tegak, serta salah satu lengannya yang terputus. Arca ini diyakini merupakan bukti dari kesaktian Raja Jayabaya. Raja yang paling terkenal dari kerajaan kediri.

Diceritakan dalam suatu kisah terdapat seorang putri cantik yang berasal dari daerah Lodaya, Blitar. Ia sangat ingin melamar Sri Aji Jayabaya namun ditolak oleh kedua orang tuanya. Akhirnya ia pun nekat untuk datang ke kerajaan Kediri dengan membawa serta pasukannya. Maka terjadilah peperangan antara prajurit kerajaan Kediri dan Prajurit dari putri tersebut. Singkat cerita pertempuran itu dimenangkan oleh putri tersebut. Sebagai tuntutan dari kemenangan tersebut, ia bersikeras untuk menemui Sri Aji Jayabaya.

Tuntutan itu pun dikabulkan sehingga ia bertemu langsung dengan Sri Aji Jayabaya dan ia pun menyampaikan keinginannya untuk diperistri olehnya. Namun sayang, lamaran itu pun ditolak oleh Sri Aji Jayabaya sehingga terjadilah perang tanding di antara mereka berdua.  Disaat putri itu mulai terdesak, Sri Aji Jayabaya pun mengeluarkan kutukan yang mengatakan jika putri tersebut berkelakuan seperti buto atau raksasa.

Arca ini pertama kali ditemukan oleh warga pada tahun 1981 di sebuah gundukan tanah di bawah sebuah pohon besar. Kemudian warga pun melaporkan hal tersebut ke pihak yang berwenang kemudian dilakukan penggalian di gundukan tersebut. Namun pada saat itu hanya setengah badannya saja yang terlihat. Kemudian dilakukan penggalian kembali pada tahun 2005 sehingga menampakkan keseluruhan wujud dari arca totok kerot. 

Ada satu kisah yang menarik dari arca ini. Menurut warga sekitar, arca ini dulunya sempat ingin dipindahkan ke alun-alun kota kediri. Namun anehnya, pada keesokan harinya arca ini telah kembali ke tempat semula. Cerita ini pun sudah berkembang di masyarakat secara turun temurun. Akhirnya hingga sekarang arca ini pun tetap berada di tempatnya ketika ditemukan.

Karena terletak disekitar sawah warga dan juga jauh dari tempat wisata lainnya, arca ini sangat jarang dikunjungi oleh masyarakat. Kalau ada, itu pun terkadang mereka hanya ingin berteduh di bawah pohon rindang, bukan untuk melihat dan mempelajari Arca Totok Kerot ini. Hal ini terjadi karena sedikitnya informasi fakta dan juga cerita mengenai asal usul dari arca ini sehingga sedikit orang yang berminat untuk datang kesini.

Namun saat ini,sudah dibangun sebuah taman di sekitar arca  sehingga lumayan dapat menarik pengunjung untuk datang. Terkadang terdapat satu keluarga datang untuk berswafoto di taman maupun di depan Arca Totok Kerot ini.

Taman disekitar Arca
Taman disekitar Arca
Taman disekitar Arca
Taman disekitar Arca
 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun