Mohon tunggu...
GHAIDA RAHMAHAMIDAH
GHAIDA RAHMAHAMIDAH Mohon Tunggu... Editor - mahasiswa

hobi menggambar

Selanjutnya

Tutup

Seni

Pertunjukan Group Alat Musik Karinding di Desa Wangusari: Budaya Sunda

23 Agustus 2023   19:21 Diperbarui: 23 Agustus 2023   19:22 204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Pribadi : Mahasiswa KKN-Tematik UPI Desa Wangunsari, Kabupaten Bandung Barat.

Bandung- Warga wangunsari pada malam kamis sedang memainkan alat music karinding yang bertempatan di salah satu rumah warga di RW 06. Pak RW dan karang taruna mengajak sekelompok mahasiswa KKN  untuk melihat pertunjukan alat musik karinding.

"Di RW06 ini sangat banyak budaya seninya,salah satuya ada alat musik tradisional karinding yang dimainkan seminggu sekali" kata karangtaruna, kamis (23/08/2023).

Alat musik karinding ini merupakan alat music tradisional yang berasal dari sunda,  namun kini alat musik karinding sudah dikenal hingga mancanegara. Karinding ini memiliki makna kata Hariring nu ngadalingding yang artinya nyanyian menetramkan. Alat musik ini  dibuat dari bambu dengan ukuran kira-kira 10cm dan lebar 2cm dimainkannya dengan mulut disertai pukulan jari tangan sehingga mengeluarkan suara ang.  Pada alat musik karinding ini terdapat 3 ruas, pada bagian ruas pertama yaitu berada di ujung untuk mengetuk agar memperoleh resonasi pada bagian tengah. Yang kedua bagian ruas tengah memiliki guratan yang akan bergetar saat diketuk jari. Kemudian ruas ketiga pada bagian kiri sebagai pegangan.

Alat musik karinding ini oleh petani di percaya bisa mengusir serangga atau hama yang mengganggu sawah atau ladang palawija mereka karena suara resonansinya akan mengganggu hama atau serangga. Tidak hanya itu, alat musik karinding juga oleh para karuhun dimainkan dalam ritual atau upacara adat tertentu. Bahkan konon karinding ini digunakan oleh para kaum lelaki untuk memikat Wanita.

Alat music karinding ini selain mempunyai manfaat juga banyak filosofinya.

"Karinding ini dianggap sebagai simbol tentang pembentukan alam semesta, lingkungan, dan juga spiritual. Alat musik ini memberikan nasihat bahwa kita harus bersikap sederhana dalam kehidupan masyarakat yang menyatu dengan alam membuat keselarasan dan keseimbangan pada lingkunganya. Menyadari bahwa Bumi,air,tanah ,merupakan pemberian tuhan yang wajib dilestarikan sebagai sumber kehidupan bagi masyarakat dan warisan kepada anak cucunya. Dalam bentuk sederhananya karinding dianggap sebagai arahan untuk tetap yakin, sabar dan sadar dengan makna yakin bahwa setiap orang bisa memainkannya maknanya ada di bagian pegangan. Makna Sadar bahwa suara yang di keluarkan bukan suara kita tapi suara alam semesta yang maknanya ada di bagian cecet ucing atau bagian tengah. Lalu ada juga makna sabar dalam memainkannya yang maknanya ada di bagian ujung. Dalam alat music karinding juga mempunyai nilai ketuhanan, kemanusiaan, kemasyarakatan,terhadap hukum waktu, hukum menetapkan kenegaraan. Alat music ini sudah ada sejak zaman dulu bahkan lebih tua dari pada alat kecapi tetapi karinding ini masih dimainkan sampai saat ini". Kata abah okin salah satu grup pemain alat music karinding (Kamis 23/08/2023).

Mahasiswa sempat mencoba alat music karinding, abah okin berharap alat musik karinding terus dilestarikan oleh anak penerus bangsa.






Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun