Mohon tunggu...
Ghafur El Halim
Ghafur El Halim Mohon Tunggu... lainnya -

Saya adalah orang biasa, yang biasa-biasa saja dan tak berfikiran untuk menjadi luar biasa. Karena menjadi biasa saja jauh lebih baik bagi saya yang biasa-biasa saja.

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Dunui, Makanan Khas Orang Bungku

23 Mei 2014   15:32 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:12 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Parenting. Sumber ilustrasi: Freepik

BAGI masyarakat Bungku Kabupaten Morowali Propinsi Sulawesi Tengah dan sekitarnya, Dunui merupakan makanan khas turun temurun. Dunui sendiri berasal dari kata “Dui” dalam bahasa Bungku yang berarti Sumpit atau lidi yang berbentuk panjang. Dinamakan Dunui karena karena masakan khas ini biasanya disajikan ke piring  dengan menggunakan Dui yang diputar-putar.

Di daerah lain makanan sejenis ini memiliki nama yang berbeda-beda, di Maluku orang mengenalnya sebagai Papeda, di Sulawesi Selatan, orang menyebutnya Kapurung.

Bagi sebagian besar masyarakat Bungku, Dunui merupakan santapan spesial, yang biasanya disajikan untuk keluarga yang datang dari jauh. Dunui juga menjadi simbol makanan penyambutan atau moment-moment kekeluargaan lainnya.

Makanan khas ini diolah dari sagu. Pohon sagu sendiri sangat banyak di daerah ini. Untuk mengolah sagu menjadi Dunui perlu keterampilan khusus, jika salah hitungan bisa jadi Dunuinya akan “lore” istilah masyarakat bungku bagi dunui yang terlalu encer dan sangat panas alias gagal produksi.

Makanan khas dunui akan lebih mantap disantap disiang hari, apalagi dicampur dengan ikan kuah kuning dan sayur daun singkong. Apalagi jika dinikmati bersama-sama dengan keluarga dan tetangga, yang penting jangan sambil ba susupo alias bergosip (he he he he he).

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun