Mohon tunggu...
Ghafur El Halim
Ghafur El Halim Mohon Tunggu... lainnya -

Saya adalah orang biasa, yang biasa-biasa saja dan tak berfikiran untuk menjadi luar biasa. Karena menjadi biasa saja jauh lebih baik bagi saya yang biasa-biasa saja.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ketika Satpol PP Morowali Memburu PNS Pembolos

4 Juni 2014   17:27 Diperbarui: 20 Juni 2015   05:24 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

TINGKAH liar oknum-oknum pegawai negeri sipil yang suka berkeliaran di jam kerja di kabupaten Morowali Propinsi Sulawesi Tengah memang tidak bisa ditolerir dan harus ditindak tegas. Pasalnya, bagaimana mungkin pelayanan rakyat akan menjadi maksimal ketika para pelayannya tidak profesional dan korupsi waktu.

Bayangkan ketika masyarakat datang berurusan, dan pegawai yang ada hanya beberapa orang saja, dikarenakan oleh yang lainnya sibuk kesana kemari di jalan raya dengan segala macam urusan pribadi yang seharusnya dikerjakan diluar jam kantor.

Maka, tepatlah jika pemerintah menginstruksikan operasi khusus bagi Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) guna melakukan sweeping terhadap pegawai negeri sipil yang berkeliaran pada jam kerja.

Mengingat jumlah anggota Satpol PP yang lumayan banyak, maka wajarlah sekiranya jika pembagian titik jaga pada saat sweeping diperluas ke tiap sudut, hingga menutup semua celah yang ada.

Terlepas dari itu, Satpol PP harus diberikan pelatihan bela diri agar selalu siap menjaga dan membela diri serta aset-aset daerah disaat diperlukan.

Mengenang banyaknya kasus perkelahian yang melibatkan oknum Satpol PP selama ini, sepertinya melahirkan pemikiran bahwa selain dilatih bela diri, Satpol PP juga harus dilatih mental agar tidak mudah terpancing pada hal-hal yang tidak penting dan menjaga kebesaran kesatuannya.

Operasi pembersihan kota dari aktivitas mesum pun harus juga rutin dilakukan, utamanya ditempat-tempat rawan seperti di kawasan Kota Terpadu Mandiri, pinggir-pinggir pantai sepanjang Bahomohoni-Bente serta Tapuno Beach.

Dalam operasi tersebut perlu dicatat bahwa, menangkap pelaku mesum tidak cukup untuk menghentikan aktivitas mesum. Diperlukan pembinaan yang bekelanjutan agar memunculkan kesadaran pelaku mesum itu sendiri.

Belajar dari pengalaman, digerebeknya oknum mantan calon anggota DPRD Morowali beberapa waktu lalu disebuah penginapan di Kota Bungku sedang berduaan bersama seorang pelajar SMK ternama di Morowali, harus menjadi contoh kasus untuk memperketat operasi dipenginapan-penginapan untuk meminimalisir semakin menjamurnya aktivitas mesum.

Selamat bertugas kepada para penjaga martabat pemerintahan. Morowali Jaya, Indonesia Maju !.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun