Analisis wacana adalah studi bahasa yang mengeksplorasi penggunaan bahasa, baik tertulis maupun lisan, dalam proses komunikasi dari pengirim ke penerima (Rohana dan Syamsuddin: 2015). Terdapat dua dimensi yang dipertimbangkan dalam analisis wacana, yaitu dimensi tekstual dan kontekstual. Analisis wacana tekstual adalah pemeriksaan terhadap wacana berdasarkan isi teksnya. Sementara itu, analisis wacana kontekstual menekankan pada lingkungan luar teks yang mempengaruhinya, seperti situasi dan konteks budaya (Pangestika, Rakhmawati, & Suhita: 2019).
Pada analisis wacana secara tekstual meliputi beberapa aspek yang diperhatikan, yakni topik wacana, kohesi, koherensi, dan bentuk kata (Oktavia dan Zuliyandari (2019). Sementara dalam analisis wacana secara kontekstual, terdapat empat prinsip yang digunakan untuk memahami aspek-aspek kontekstual dalam sebuah wacana. Prinsip-prinsip tersebut mencakup penafsiran personal, penafsiran lokasional, penafsiran temporal, dan penafsiran analogi.
Pada analisis wacana tekstual abad XXI membahasa tentang kekuasaan direproduksi serta diperkuat melalui penggunaan bahasa dalam teks-teks seperti pidato politik, media massa, dan teks lainnya. Dengan memeriksa struktur, gaya serta pemilihan kata dalam teks, analisis wacana tekstual akan membuka wawasan kaitannya dengan bagaimana bertindak dalam masyarakat.
Kajian analisis wacana kontekstual mengarahkan pembahasan pada pentingnya memahami konteks sosial serta budaya dari asal teks dihasilkan. Di era globalisasi ini, konteks menjadi lebih kompleks karena adanya pertukaran informasi yang cepat dan beragamnya pengaruh budaya. Melalui analisis kontekstual, kita dapat memperoleh pemahaman tentang cara berbagai kelompok masyarakat yang memiliki latar belakang dan pemahaman yang berbeda menerima dan menafsirkan teks.
Peran teknologi digital mempengaruhi perluasan kajian analisis wacana abad XXI. Dengan media sosial dan platform daring, teks tidak terbatas pada media tradisional. Sekarang, termasuk tweet, posting blog, dan sebagainya. Kajian ini memperhatikan bagaimana teknologi memengaruhi produksi, distribusi, dan konsumsi teks. Selain itu, menyoroti inklusivitas dan representasi dalam teks, mengidentifikasi ketidaksetaraan dan stereotip, mendorong produksi teks yang lebih inklusif atas keragaman masyarakat.
Referensi :Â
Oktavia, W., & Zuliyandari, D. (2019). Analisis Wacana Tekstual Dan Kontekstual Dalam Naskah Drama Bunga Rumah Makan Karya Utuy Tatang Sontani. Lingua: Jurnal Bahasa dan Sastra, 15(2), 223-233.
Pangestika, M. W., Rakhmawati, A., & Suhita, R. (2019). Analisis Wacana Rubrik Resensi Pada Surat Kabar Solopos Edisi Januari-Desember 2017 serta Relevansinya Sebagai Bahan Ajar Teks Ulasan Di SMP DAN SMA. BASASTRA, 6(2), 98-108.
Rohana., & Syamsuddin. (2015). Analisis Wacana. CV Samudra Alif-Mim.
Disusun oleh : Ghadis Tiranita dan Dr. Muhammad Rohmadi, M. Hum.
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H