Selain itu dalam kasus dehidrasi berat, aliran darah ke ginjal dapat menurun secara signifikan, yang akan mengarah pada cedera ginjal akut atau bahkan gagal ginjal. Kondisi ini memerlukan penanganan medis segera mungkin, karena berpotensi menyebabkan penumpukan racun dalam tubuh.Â
Terlebih, ginjal adalah organ utama yang bertanggung jawab untuk mengatur keseimbangan cairan dan elektrolit dalam tubuh kita. Kurangnya cairan dapat menyebabkan konsentrasi urin menjadi lebih pekat, yang akan meningkatkan risiko terbentuknya batu ginjal. Â
Pada atlet atau individu yang aktif secara fisik, dehidrasi berpotensi mengakibatkan penurunan tekanan darah mendadak atau hipotensi, yang dapat meningkatkan risiko pingsan atau kolaps akibat penurunan aliran darah ke otak. Karena dehidrasi memengaruhi kekentalan darah, yang akan menambah beban kerja jantung. Jantung harus memompa darah dengan lebih kuat lagi untuk mempertahankan aliran darah yang cukup ke organ-organ vital.
 Hal ini dapat menyebabkan menigkatnya tekanan darah dan risiko gangguan kardiovaskular, terlebib pada seseorang yang sudah memiliki kondisi seperti hipertensi atau penyakit jantung. Â
Selain itu, air adalah komponen utama kulit yang berpengaruh pada elastisitas dan kelembapannya. Dehidrasi membuat kulit kita tampak kering, kasar, dan kurang elastis. Dalam jangka panjang, kondisi seperti ini dapat mempercepat penuaan kulit dan meningkatkan kerentanan terhadap kerusakan kulit.Â
Jaringan lain, seperti misalnya otot dan persendian, juga terkena dampak dehidrasi. Air dibutuhkan untuk pelumas sendi, sehingga jika terjadi kekurangan cairan, sendi akan terasa kaku atau mungkin terasa  nyeri pada persendian, terutama pada seseorang dengan artritis, yaitu pembengkakan dan nyeri yang dirasakan pada satu sendi atau lebih.
Terdapat beberapa ciri ciri jika seseorang mengalami dehidrasi atau kekurangan cairan, seperti mislanya mulut dan kulit terasa kering rasa haus berlebih, kelelahan secara fisik, sakit kepala atau pusing, kelelahan dan tubuh terasa lemas, Â detak jantung dan nafas lebih cepat dari nilai normal, serta gangguan mental dan emosional
Pencegahan dehidrasi sangat penting untuk menjaga kesehatan tubuh kita dan meningkat kualitas hidup. Terdapat langkah-langkah untuk melakukan pencegahan dehidrasi yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, yang pertama dan yang tepenting adalah mengonsumsi air secara cukup, para ahli kesehatan menyarankan untuk mengonsumsi air setidaknya sebanyak 8 hingga 10 gelas per harinya atau sekitar 2 hingga 2,5 liter.Â
Akan tetapi, kebutuhan cairan dapat bervariasi tergantung pada usia seseorang, berat badan, aktivitas fisik, dan kondisi lingkungan.
Yang kedua, adalah menghindari minuman yang dapat memicu dehidrasi, beberapa jenis minuman, seperti kopi, teh, dan minuman beralkohol, memiliki sifat diuretik yang akan meningkatkan pengeluaran cairan melalui urin. Yang ketiga, kita bisa mengonsumsi makanan yang kaya akan cairan, seperti mislanya buah-buahan seperti jeruk, semangka, dan mentimun adalah sumber cairan alami yang baik.
 Sayuran seperti selada, tomat, dan seledri juga dapat memberikan tambahan hidrasi. Yang keempat, kita juga harus memperhatikan aktivitas fisik dan cuaca, aktivitas fisik yang intens di lingkungan yang panas juga lembap, dapat mengakibatkan tubuh kita kehilangan cairan secara cepat.Â