Mohon tunggu...
Aiiury
Aiiury Mohon Tunggu... Lainnya - Dwi Ayunita Lestari

Instagram : @_ayy.nta Digital Marketing & Content Creator, menulis untuk review film, musik dan travel, tips&trik, Korean Wave, kesehatan dan shopping.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Hari Dongeng Sedunia: Seberapa Ahli Anda Menebak Dongeng dan Cerita Rakyat?

20 Maret 2022   10:44 Diperbarui: 20 Maret 2022   10:51 533
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : www.walpaperbetter.com

(5) Bagaimana cara melepas kutukan Keong Mas?
a. Keong Mas harus bertemu dengan saudara yang mengutuknya
b. Keong Mas harus bertemu dengan tunangannya

Berikut jawaban dari soal-soal diatas:
1. (b. Raksasa ingin memakan Timun Emas)
Jika Anda menjawab raksasa ingin menikahi Timun Emas, anda salah besar. Alasan sebenarnya raksasa mengincar Timun Emas yang telah berusia 6 tahun adalah karena dia ingin memakannya. Namun rencana raksasa gagal karena

2. (a. Gepetto)
Gepetto adalah seorang penebang kayu tua yang hidup dihutan pinus sendirian. Dia bermimpi ingin mempunyai anak, lalu dia membuat pinokio dan boneka tersebut menjadi hidup.

3. (a. karena kancil ingin memakan buah)
Alasan sebenarnya kancil menyeberangi sungai adalah karena kancil sangat ingin memakan buah, lalu dia membodohi kawanan buaya dengan menyuruhnya berbaris lalu kancil berhasil menyeberangi sungai dengan mudah.

4. (b. Candra Kirana)
Dewi Galuh mengutuk Candra Kirana karena dia merasa iri Candra Kirana bertunangan dengan Raden Inu Kertapati, orang yang dia cintai.
Bagaimana cara melepas kutukan Keong Mas?

5. (b. keong mas harus bertemu dengan tunangannya)
Raden Inu ternyata tidak tinggal diam ketika Candra Kirana menghilang. Dia mencarinya dengan menyamar sebagai rakyat biasa, kemudian disaat dia singgah di sebuah gubuk dan meminta seteguk air, Raden Inu bertemu dengan Candra Kirana, lalu kutukannya hilang dan akhirnya mereka menikah dan hidup bahagia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun