Mohon tunggu...
Gigin Auliya
Gigin Auliya Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Money

Upaya Pengembangan Perekonomian Desa di Ekor Borneo

14 Februari 2019   17:14 Diperbarui: 15 Februari 2019   06:02 245
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Kegiatan ekonomi yang dilakukan di pedesaan masih bersifat tradisional. Sumber daya alam yang melimpah dan tenaga kerja yang relatif murah belum termanfaatkan secara optimal. Hal itu disebabkan oleh berbagai faktor misalnya:

  1. Kurangnya modal,
  2. Rendahnya sumber daya manusia,
  3. Etos kerja yang rendah.
  4. Gaya hidup yang boros.
  5. Fasilitas-fasilitas masih sulit ditemukan
  6. Masih sulit menerima hal yang baru.
  7. Kurangnya kesempatan masyarakat pedesaan untuk berpartisipasi dalam membangun daerah
  8. Rendahnya nilai tukar komoditi.

Sementara itu mereka yang dapat dikatakan mempunyai modal yang cukup, tidak tertarik untuk menanamkan modal mereka di pedesaan. Banyak pula sarjana-sarjana yang enggan memajukan daerah  sendiri, mereka lebih memilih untuk berurbanisasi ke perkotaan dengan dalih bahwa perkotaan lebih menjanjikan secara ekonomi. 

Adanya ketidakseimbangan antara pembangunan kota dan desa berakibat buruk pada kondisi perekonomian pedesaan yang menjadi semakin rapuh. Oleh sebab itu, ekonomi dipedesaan perlu lebih dikembangkan dan tingkatkan agar dapat memperkecil kesenjangan ekonomi antara desa dan  kota. Sehingga mengalirnya modal dari desa ke kota dan urbanisasi dapat dikurangi.      

Untuk daerah pedesaan, biasanya menggunakan sistem ekonomi kerakyatan yang artinya adalah sistem ekonomi yang berbasis pada kekuatan ekonomi rakyat. 

Di mana ekonomi rakyat itu sendiri adalah sebagai kegiatan ekonomi atau usaha yang dilakukan oleh rakyat kebanyakan (popular) yang dengan secara swadaya mengelola sumber daya ekonomi apa saja yang dapat diusahakan dan dikuasai, yang selanjutnya disebut sebagai UKM  (Usaha Kecil dan Menengah) terutama meliputi sektor pertanian, perternakan, kerajinan, makana, dsb. Yang ditujukan untu memenuhi kebutuhan dasar masyarakat dan keluarganya tanpa mengorbankan masyarakat lainnya. Dengan demikian produksi belum ditujukan untuk kepentingan pasar.

Jawai merupakan daerah dataran rendah,yang terletak di ekor borneo jika di lihat dalam peta. Jarak tempuhnya sekitar empat jam dari ibu kota provinsi dan harus menempuh perjalanan air selama tiga puluh  menit, masih memiliki banyak potensi alam yang sangat asri. Sehingga masyarakat setempat mayoritas bermata pencaharian sebagai petani, pekebun, peternak, dan  nelayan untuk pesisir pantainya. ada juga yang pedagang untuk daerah  pasar.  

Dulunya daerah ini merupakan salah satu daerah kurang mengalami perkembangan . Namun, seiring berjalannya waktu dengan semakin meningkatnya tingkat pendidikan, masyarakat menyadari bahwa perekonomian mereka tidak akan berubah jika mereka tidak melakukan sesuatu yang berarti. 

Dan telah berlangsung beberapa tahun hingga saat ini  masyarakat dan pemerintah daerah  semakin gencar  melakukan berbagai upaya  pengembangan perekonomian. Di antaranya :

Memberikan pinjaman modal.

  • Peningkatan kualitas sumber daya manusia.
  • Peningkatan teknologi
  • Membantu pemasaran
  • Untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat, memang sudah seharusnya dilakukan usaha-usaha pengembangan ekonomi pedesaan.  agar ekonomi di pedesaan dari ekonomi tradisional dapat menuju ekonomi modern.  Sehingga pada saat ini Jawai dapat mengalami perkembangan yang cukup pesat dan dapat dikatakan daerah yang  maju dibandingkan daerah lainnya di Kab.Sambas.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun