Mohon tunggu...
Oktavianus
Oktavianus Mohon Tunggu... Pegawai Swasta -

Pegawai swasta yang menyukai pekerjaan sebagai "reserse", menjadi fans Manchester United & AC Milan sejak dari sekolah dasar, lebih menikmati karya-karya musik era 90an

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Eksperimen Baru AC Milan Bersama Montella

29 Juni 2016   16:51 Diperbarui: 30 Juni 2016   09:07 230
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Montella/bolakompas.com

Masuknya investor asal Thailand Bee Taechaubol, diawal musim 2015 dengan gelontoran uangnya mengubah kebiasaan lama AC Milan yang terkenal suka mengambil pemain gratisan dan dan pemain tua berubah dengan datangnya pemain berkelas dengan uang yang tidak sedikit pula seperti Carlos Bacca, Bertolacci, Luiz Adriano, Juraj Kucka, serta Bek muda Alessio Romagnolli ke San Siro. Sayang hasil yang berbanding terbalik dengan ending perjalanan Milan musim lalu, kekalahan di final Copa Italia dari Juventus melengkapi hasil hancur dikompetisi liga sebelumya dengan hanya menempati posisi ke 7.

Perbaikan dari periode buruk AC Milan musim sebelumnya sudah dimulai dengan mengumumkan allenatore baru Vicenzo Montella dari Sampdoria sebagai pelatih baru Rossoneri musim 2016/2017, pelatih muda yang saat bermain terkenal dengan selebrasi gol "tangan terbang" ini sudah cukup pengalaman menangani tim serie A seperti Fiorentina, Sampdoria, Catania. Selama di Fiorentina Montella rutin membawa La Viola lolos liga eropa, sayang saja Italia saat ini kebagian 3 tim ke Liga champhions, yang mungkin bila jatah sampai peringkat 4 liga, Montella sudah 2 kali mencicipi kompetisi Liga Champhions sebagai pelatih. Di Sampdoria jasa Montella dianggap sudah cukup baik karena membantu IL Samp bertahan di Serie A musim lalu setelah start buruk bersama Walter Zenga.

Penunjukkan Vicenzo Montella (42 tahun) sebagai pelatih baru menjadi kelanjutan hasil dari bongkar pasang dan eksperimen dengan pelatih-pelatih muda yang dianggap potensial namun tak kunjung menemukkan jodoh yang tepat. Sebelumnya Milan gagal dengan Clereance Seedorf, dan Filipo Inzaghi, Sinisa Mihajlovic, dan terakhir Christian Brocchi yang berangkat dari pelatih primavera Milan. Menarik memang kebiasaan petinggi Rossoneri menunjuk pelatih muda, yang belum punya nama besardan belum punya sederet trophy namun dianggap cukup potensial, sudah dilakukan sejak Silvio Berlusconi memulai menjadi Presiden AC Milan diawal tahun 80an. 

Mungkin kita ingat nama besar Arrigo Sachi, Fabio Capello, atau Carlo Ancelloti pelatih yang sukses memberi banyak title Liga Italia & Piala Champhions, namun cobalah lihat lagi perjalanan karir mereka, siapa mereka saat sebelum ditunjuk Bos Berlusconi sebagai pelatih?!. Arrigo Sacchi arsitek trio Belanda periode tahun 80an hingga awal 90an membuat Milan "dream team" di Italia dan Eropa berangkat dari klub kecil AC Parma (kala itu), Fabio Capello sukses melanjutkan tongkat estafet kepelatihan dari Sacchi baru memulai karir kepelatihan dari tim primavera Milan, dan tetap meraih sukses bersama klub lain (Juventus, Real Madrid, AS Roma), lalu Don Carlo punya riwayat kepelatihan yang gagal dengan Juventus sekedar menjadi runner-upLiga Italiadalam dua musim. 

Satu nama lagi yang sebenarnya cukup berhasil, pelatih muda dan cukup potensial, yakni Masimiliano Allegri (direkrut dari Cagliari) meski memberi 1 gelar Scudetto namun hanya seumur jagung di Milan dan jadi salah satu kesalahan besar AC Milan yang tidak bersabar memberi kesempatan bagi Allegri. Kemampuan Allegri yang sebenarnya belum habis dengan sangat baik dimanfaatkan Juventus hasilnya 2 Gelar Liga Italia dan Finalis Liga Champhions menunjukkan Allegri tidak kalah keren dibanding Antonio Conte.

Jadi kita lihat sajabagaimana hasil eksperimen AC Milan kali ini dengan Vicenzo Montella, apakah Montella mengikut jejak manis (Sacchi, Capello, Ancelloti), atau bernasib buruk macam FIlipo Inzaghi, Mihajlovic.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun