Mohon tunggu...
Oktavianus
Oktavianus Mohon Tunggu... Pegawai Swasta -

Pegawai swasta yang menyukai pekerjaan sebagai "reserse", menjadi fans Manchester United & AC Milan sejak dari sekolah dasar, lebih menikmati karya-karya musik era 90an

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Cardiff, Batu Loncatan Solskjaer menuju Old Trafford

5 Januari 2014   23:25 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:07 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Nama Ole Gunnar Solskjaer buat fans Manchester United sejak era 90an tentu bukan nama yang asing ditelinga. Super Sub Man-United dijaman Sir Alex. Pahlawan kemenangan United di Final Liga Champhions 1999 melawan Bayern Muenchen, tentu ingat gol terakhirnya di injury time tak lama setelah gol Tedy Sheringham membawa Setan Merah membalikan kedudukan menjadi 2-1.

Meski United memliki striker yang lebih sering tampil reguler macam Dwight Yorke, Andy Cole, Ruud Van Nisltelroy, atau Diego Forlan, tidak serta merta Sir Alex melego striker Norwegia ini ke klub lain. Tipikal pemain kesayangan Sir Alex seperti halnya Paul Scholes, ciamik dilapangan dan nyaristak ada luput pemberitaan miring  tentang kehidupannya diluar lapangan hijau.

Seringnya cedera yang membuat baby face satu ini seperti tahu diri apalagi melihat generasi baru macam Cristiano Ronaldo dan Wanyne Rooney muncul. Selama hampir satu dekade, akhirnya tahun 2006 Solskjaer memutuskan gantung sepatu, tapi bukan berarti pengabdian bersama setan merah selesai begitu saja. Pria Norwegia ini diberi kepecayaan melatih Tim reserves Manchester United.  Kinerja yang cukup baik selama di Tim Reserves United membuat klub lamanya Norwegia Molde FK merekrut Solskjaer menjadi pelatih. Tak perlu lama-lama dimusim pertamanya langsung mempersembahkan gelar Liga Norwegia 2011 dan mempertahankan satu musim kemudian.

Sosok Solskjaer dapat menjadi alternatif harapan bagi fans Unted diseluruh dunia yang mulai tak sabar melihat inkonsistensi Setan Merah ditangan David Moyes menang di lima laga terakhir tapi lagi-lagi keok di kandang sendiri 1-2 dari Totenham. Ada beberapa hal mengapa Solskjaer layak dikedapankan bilamana David Moyes mulai mentok nantinya. Solskjaer adalah legenda Setan Merah, pengabdiannya yang cukup lama dan membantu United meraih beberapa trofi tentu melahirkan kedekatan emosional dengan fans United. Solskjaer telah banyak belajar bagaimana dia memanage punggawa-punggawa muda sewaktu melatih Tim Reserves United. Dan satu lagi kelebihan pelatih Norwegia ini adalah Ole telah mendapatkan 2 trofi di karir profesionalnya sebagai pelatih hal yang belum didapatkan David Moyes. Sesuatu yang mengindikasikan dirinya bukan sekedar pelatih tim tim kuda hitam tapi klub bermental juara.

Bos Cardiff City asal Malysia sepertinya cukup jeli melihat sosok Solskjaer untuk menganti Malky Makay. kemenangan Cardiff di debut pertama melawan Newcastle hanya pembuktian awal bahwasanya anda layak sebagai suksesor Sir Alex.

So selamat datang kembali Solskjaer di Premier League. Dan untuk Malcolm Glazer sepertinya tak perlu memberi kesempatan Moyes bilamana United nantinya di akhir musim keluar dari jajaran Big four.

GGMU

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun