Mohon tunggu...
Gusty Fahik
Gusty Fahik Mohon Tunggu... Administrasi - Ayah dan pekerja. Menulis untuk tetap melangkah.

I'm not who I am I'm who I am not (Sartre)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Dunia Omong Kosong

21 Januari 2019   15:24 Diperbarui: 21 Januari 2019   15:33 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lama-lama orang-orang akan percaya pada setiap omong kosong
yang dijajakan seperti kacang goreng di pinggir jalan, ketika omong kosong itu
dipagari komentar para ahli, dukungan para politikus, dan restu ayat-ayat sakti.

Orang-orang hidup dalam dunia yang terlalu mengagungkan kepandaian,
sehingga siapa yang paling bisa menciptakan omong kosong
akan diberi pujian sebagai yang paling pandai,
sementara yang memilih arah berbeda akan dikutuk sebagai sumber celaka,
pangkal kebodohan dan asal kemurtadan.

Setiap hari akan makin banyak orang masuk dalam jerat kebohongan besar ini,
sebab mereka sendiri membuka pintu selebar-lebarnya
terhadap setiap iota kebohongan yang ditawarkan.

Dan kau, apakah kau akan bersedia sendirian menghadapi
rentetan omong kosong
yang datang menerpamu detik ke detik hingga kau lelah
menghitung usiamu sendiri?

Selamat berjuang kawan, maafkan aku yang tak pernah berhenti menggodamu
dengan omong kosong-omong kosong itu.......

(Koe, 17)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun