Kata-katamu mengetuk layar hapeku, pagi sekali
"Seorang pelacur telah membuang bayinya ke dalam cerpen yang kutulis semalam.
Maukah kau adopsi bayi yang hampir mati itu ke dalam kepalamu?"Â
Ah pelacur malang, kenapa kau kirim bayimu ke tangan tukang jagal jahanam itu, sementara kepalakuÂ
telah melahirkan terlalu banyak bayi yang sebagian mati tak terurus?
Adakah penyesalan untuk setiap kematian yang dengan enteng kau ciptakan di dalam cerita-cerita yang terus mengalir dari kepalamu?
Sedang di luar, kematian adalah permainan nasib yang kadang menuntut terlalu banyak alasan. Seperti kematian gadis-gadis miskinÂ
yang jenazahnya kembali dengan banyak bekas jahitan,
mereka mati di negeri yang jauh, tempat mimpi surga pernah dilabuhkan
Kata-katamu terus mengetuk layar hapeku,
aku merasakan kehidupan kian terdesak,
dan kau setia menulis kematian dari sudut yang entah
Kupang, 16/01/19