Belajar dari pengamatan...
Suatu hari putra kecilku (7 Th) berlari kecil hendak bermain di luar rumah namun langkahnya terhenti tiba-tiba ketika dia melihat seekor kecoa tepat di depan pintu rumah -- kecoa dalam keadaan terbalik, punggung di lantai dan kaki menghadap keatas -- kecoa tersebut masih hidup karena dia masih menggerak-gerakkan kakinya. Spontan putra kecilku berbalik, berlari ketakutan sambil berteriak "kecoaaaa". Ternyata hal itu diikuti respon yang lain yaitu dia lekas menutup pintu rumah dan mulai mengamati kecoa dari dalam rumah dengan mengintip melalui gordyn jendela. Ada lagi yang diperbuatnya kemudian...dia mengambil beberapa barang dan meletakkannya di belakang pintu rumah dan kembali mangawasi kecoa yang masih bertahan di posisi semula.
Aku tersenyum melihatnya...
Aku berpikir...apa yang harus kukatakan pada putra kecilku?
Secara...aku pun takut dengan kecoa :D
Kupegang tangan putraku dan kukatakan..bahwa kecoa itu tak berdaya, jangankan untuk mendobrak pintu rumah...untuk membalikkan tubuhnya pun kecoa itu tak sanggup. Tak perlu mengganjal pintu! Dengan keberanian mu, kau bisa menendang kecoa sampai jauh. Kau dapat bermain-main dan bersenang-senang di luar rumah. Dia berpikir sebentar dan kembali mengawasi kecoa..
Hem.. begitulah kita manusia, kadang ketakutan bukan hanya menghambat langkah kita tapi juga melumpuhkan kita.
Seharusnya sudah banyak hal yang kita raih tapi karena takut ini-itu maka kita membatasi diri dan tak dapat berbuat apa-apa, gagal meraih apa-apa.
Mari atasi ketakutan kita sekarang aja...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H