Dalam lakon Ramayana, putera semata wayang Dewi Anjani ini adalah salah satu tokoh utama, dia penyempurna tugas dari Rama dalam melenyapkan sang angkara murka, dengan jalan menimpakan gunung Ungrungan kepada Rahwana.
Ini Kali kedua saya melihat Sendratari Ramayana pada pelataran terbuka kompleks candi Prambanan, kebetulan juga yang pertama saya melihat sendratari ini dengan gaya Yogya, dan yang terakhir ini saya melihat dengan gaya Solo.
Bagi yang sudah pernah melihat tentu tahu dimana klimaks adegan dalam sendratari ini, saat Hanoman ditangkap di taman dimana sang Dewi Sinta ditawan kemudian dihukum dengan cara dibakar hidup-hidup.
Karena jarak yang jauh, temaramnya lampu(efek dramatis), serta kondisi dimana ingin memasukkan background Prambanan membuat saya tidak punya banyak pilihan, sehingga susah mendapatkan gambar yang bagus. Kemudian muncul ide kenapa tidak membuat sendiri lakon Anoman Obong ini.
Begitu sampai dirumah, ide membuat foto itu makin membuncah. Ada beberapa tehnik yang muncul dikepala ini namun pilihan akhirnya menggunakan tehnik draging the shutter.
Drag Shutter
Tehnik ini menggunakan flash/strobe, kenyataannya adalah flash kill the ambient/atmosfer, sedangkan saya membutuhkan cahaya ambient(dalam hal ini api yang berkobar-kobar) maka memperlambat shutter adalah hal yang memungkinkan kamera menerima cahaya sekitar selain flash(ambient).
Bingung ya? Mari saya berikan gambaran
Setelah itu maka hal lain yang membuat pusing adalah mencari minyak tanah, susah benar mendapatkan minyak tanah disekitar rumah saya.
Anoman Obong versi saya