Ketika kita mengikuti sebuah grup dalam Facebook tentang fotografi, apa pun jenis dan genrenya, saat ada yang bertanya mulai dari mana untuk belajar, maka komentar yang muncul akan seragam, pelajari segitiga exposure, pelajari komposisi, udah itu aja. Jawaban yang tidak salah menurut saya, memang benar seperti itulah yang harus kita pahami jika ingin masuk ke dunia rekam beku, namun sangat normatif kedengarannya, sebab setelah itu apa dan harus bagaimana tidak pernah jelas kelanjutannya. Ada pendekatan yang berbeda, atau malah sangat berbeda malahan jika pertanyaan itu diajukan kepada para photographer magnum. Rata-rata nasihat mereka kepada siapa pun yang baru akan memulai ada tiga, baca novel, perbanyak nonton film, saran terakhir belilah sepatu yang nyaman untuk dipakai berjalan dan mulailah mengunjungi museum.
Mari kita lihat satu per satu maksud dari ketiga hal di atas. Pertama adalah membaca novel. Dalam novel terdapat bagian-bagian yang menceritakan detail sesuatu yang sedang berlangsung yang dialami tokoh-tokoh di dalamnya. Detail itu biasanya akan menciptakan imajinasi kita yang membacanya, dan imajinasi itulah yang kelak akan digunakan kita untuk menciptakan sebuah karya foto. Bingung ya? Mari kita perjelas.
Contoh lain, ketika saya membaca Anak Bajang Membawa Anginnya, Rm Sindhunata, bayangan saya akan tokoh Putra Anjani begitu melekat sehingga saat ada kesempatan, saya mencoba membuat imajinasi itu ke dalam sebuah frame.
Kemudian perbanyak nonton film. Dalam pembuatan sebuah film, ada yang namanya DOP (Director of Photography). Orang yang menyandang jabatan ini tentu saja sangat menguasai fotografi dan seluk-beluknya sehingga proses yang berjalan frame demi frame akan menciptakan kesan atau rasa yang tepat, suasana dan membangkitkan emosi sesuai dengan naskah ataupun arahan sutradara. Pencahayaan, angle of view, framing, shot size, dan lain-lain harus benar-benar sempurna agar cinematic look dapat tercapai. Itulah kenapa saran kedua kita harus perbanyak nonton film.
Salam jepret.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H