Mohon tunggu...
Geyonk
Geyonk Mohon Tunggu... Wiraswasta - Warga 62

Photomood, Saya dan kopi hitam .:: IG::.

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Artikel Utama

Belajar "Timing" dalam Gelembung Sabun

19 Maret 2016   01:01 Diperbarui: 19 Maret 2016   22:05 350
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Melatih 'Timing' dari benda sederhana ini"][/caption]Susah tidur malam adalah penyakit saya sejak duduk di bangku SMA dulu, kadang sampai bingung mau melakukan apa agar bisa terlelap. Jika sudah dihinggapi kebosanan menjelajah dunia maya, pelariannya adalah baca buku-buku lama, tapi kali ini tidak ada niat untuk membaca, akhirnya mencoba membasahi kaki, tangan dan kepala lalu coba untuk memejamkan mata saja. Saat cuci tangan dengan sabun, ada gelembung kecil yang terbang saat saya pencet wadah sabun cair, nah muncul ide gara-gara sabun.

Ambil bekas gelas mineral, tuang sabun campur shampo kemudian aduk. Jadilah bahan untuk belajar fotografi malam-malam. Tentu kita semua tahu prinsip foto, jika ingin membekukan gerak maka kita butuh speed yang tinggi, untuk bisa mencapai speed tinggi maka yang mutlak harus dipenuhi adalah cahaya yang cukup. Untuk itu saya menggunakan flash/speedlight,karena mustahil cahaya cukup dalam kondisi malam hari. Saya pernah menuliskannya sebelumnya untuk beku ala speedlight.

Percobaan pertama, kamera sudah 'pewe' di tripod, speedlight juga sudah berada pada lightstand, gelembung sabun kemudian saya tiup dan shutter siap dipencet. Hasilnya jauh dari yang saya bayangkan jangankan ada hasil fotonya, memekan tombol shutter pun belum sempat, gelembung sabun bergerak keposisi yang tidak bisa diprediksi, walaupun waktu meniupkan sudah saya arahkan.

Akhirnya kamera saya lepas dari tripod, mencoba handheld saja, mengandalkan AF dari lensa yang terpasang, lalu tiup dan gagal lagi. Gelembung sabung turun terlalu cepat, sementara focus belum terkunci, hasilnya tombol shutter menolak untuk ditekan.

Percobaan selanjutnya juga gagal karena balon hilang dari viewfinder, mencarinya membuat saya kehilangan momen dan timing yang pas. Sampai pada akhirnya memutuskan tanpa melihat viewfinder demi mengejar ketepatan. Hasilnya gelembung bisa in frame tetapi focusnya meleset, lumayan pikir saya.

[caption caption="Refleksi Diri"]

[/caption]

Setelah percobaan demi percobaan, setting demi setting telah saya coba, dan tetap tanpa melihat pada jendela bidik, hasilnya bisa dikatakan 60 persen berhasil, fokus yang masih bisa ditolerir, gelembung in frametetapi belum pada kondisi yang saya inginkan, tidak kerasa sudah lebih dari 50 jepretan sudah coba saya ambil, dan batrei pada speedlight recycling time-nya mulai melambat, saya coba untuk terakhir kali semoga sesuai dengan yang saya harapkan.

[caption caption="Bersentuhan "]

[/caption]

Selesai, akhirnya ada jepretan yang bisa membuat hati puas, rapikan kamera, flash dan lightstand, dan terpaksa ngepel karena lantai teras 'pliket' semua dari pada besok pagi ada yang nyap-nyap.

[caption caption="Terlambat, gelembungnya sudah pecah duluan"]

[/caption]

[caption caption="Ubur-ubur wannabe"]

[/caption]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun