Peran Indonesia dalam dunia olahraga khususnya badminton sudah banyak mengukir prestasi. Mulai dari dalam negeri hingga ke kancah internasional. Semua ini tidak lepas dari usaha dan kerjasama para timnas yang gigih berlatih, coach, dan orang-orang hebat di dalamnya.
Ketika pertama kali berjuang dalam Asian Games 1966, timnas Indonesia berhasil merebut medali sebanyak 91, dan 26 di antaranya adalah emas. Selain itu, ada kejuaraan Thomas dan Uber Cup, hingga Olimpiade.
Dari ajang-ajang ini, muncul bintang-bintang olahraga seperti Taufik Hidayat, Liliyana Natsir & Tantowi Yahya, Markis Kido & Hendra Setiawan, Christian Hadinata, Ivana Lie, Hariyanto Arbi, Icuk Sugiarto, dan Rexy Mainaky. Dalam ajang Asian Games 2018, juga melahirkan juara baru seperti Fajar Alfian & Muhammad Rian Ardianto, dan Kevin Sanjaya & Marcus Gideon.
Beberapa faktor yang membuat bulutangkis Indonesia sangat berprestasi di kancah internasional, yang pertama adalah tentang pembibitan.
Dari data PBSI, minat masyarakat yang ikut seleksi dengan rentang usia di bawah 11-13 sangat tinggi, terutama yang diinisiasi langsung oleh PB Djarum. Para penerima beasiswa bulutangkis PB Djarum dididik secara profesional oleh para pelatih yang adalah senior mereka juga. PBSI juga sering mengirimkan atlet-atletnya untuk bertanding di tingkat nasional maupun internasional, sehingga skill para atlet semakin terlatih beriringan dengan usia mereka.
Lalu, yang kedua yaitu tentang postur tubuh dan kelincahan. Bila dibanding negara-negara lain, postur tubuh orang Indonesia kalah dari mereka. Namun, bulutangkis adalah olahraga per individu dan bukan full body contact, sehingga postur tidak terlalu berpengaruh. Karena pengalaman dan kecepatan adalah kunci utama bagi tiap atlet bulutangkis untuk berprestasi.
“Dari pengalaman saya, tinggi badan tidak terlalu berpengaruh. Atlet-atlet kita yang tidak begitu tinggi punya prestasi yang luar biasa. Sebut saja Hastomo Arbi, Susi Susanti, Mia Audina. Yang terbaru ya Kevin dan Gideon sampai-sampai disebut duo minion.” ujar legenda bulutangkis Indonesia, Christian Hadinata.
Walaupun postur tubuh mungil, namun para atlet dibekali dengan kecepatan, ketangkasan, kelincahan, dan pukulan-pukulan yang bervariasi.
Usaha, doa, kerja keras, serta latihan yang konsisten menjadi kunci utama para atlet timnas Indonesia dapat mengukir segudang prestasi yang gemilang untuk mengharumkan nama bangsa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H