9.Tidak mampu berpikir kritis
Seorang pemuda yang hebat harus memiliki pola fikir yang tajam dan kritis. Sebaliknya pemuda yang loyo hanya mampu meninjau sesuatu dari kulitnya saja, judge by cover. Tidak bisa menyelami persoalan sampe ke akar-akarnya sehingga situasi yang ada di dunia internasional ini dan itu tidak bisa menanggapi, ‘apa sebabnya’ ‘kok bisa’ dll. Setidak-tidaknya kita harus bisa melatih diri untuk biasa memikirkan akibat dan sebab dari suatu masalah. Bisa membedakan mana akibat dan mana sebab. Punya pola fikir kritis dan maju kedepan
10. Segan mambantu sesama
lesu mikir,lesu kerja, lalu lesu membantu sesama. Apa yang terjadi hingga kita segan untuk membantu sesama? Di zaman yang serba modern ini pemuda kita mulai dimanjakan oleh kemajuan teknologi. Dimanjakan oleh gadget dan sebagainya. Hingga fokus kita teralihkan, bahkan sampai dicap anti-sosial. Inilah salah satu upaya penggembosan pemuda untuk kepentingan imperialisme. Seorang pemuda harus sadar, dan harus bangun dari lamunan ini. Kemajuan teknologi harus digunakan,dikembangkan tapi bukan alasan bagi kita untuk tidak memperdulikan sesama manusia siapapun mereka dan dimanapun mereka berada.
Kita harus ingat bahwa bangsa kita bisa bangkit karena adanya persatuan dan tolong menolong, ada empati kepada sesama manusia. Apa sulitnya menolong sesama? Masa muda adalah masa-masa paling berjayanya manusia, bagaimana bisa kita mampu travelling kemana-mana tapi kita tidak mampu membantu sesama? tidak perlu yang besar-besar, yang ringan namun bermanfaat dan yang penting ikhlas. Setidaknya jika kita melihat ada ibu-ibu yang kesulitan untuk menyebrang kita bantu,ada tukang becak yang kakinya terkilir kita bantu sesuatu apa yang kita bisa. Lebih lanjut hendaknya kita membangun sebuah komunitas bakti social, dengan begitu kita memiliki peran untuk menyejahterakan bangsa dan mengentas kemiskinan di Indonesia.
Akhir kata saudara.. apakah anda siap menjadi pemuda yang kuat? Jika anda masih tergolong pemuda yang loyo maka bangkitlah, mari kita sama-sama berpegang tangan membangun Indonesia yang lebih baik.
thanks for reading, salam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H