 Masing-masing jenis stoikiometri ini menggunakan prinsip dasar yang sama, yaitu hubungan kuantitatif antara reaktan dan produk berdasarkan persamaan kimia yang seimbang. Namun, mereka diterapkan pada konteks dan kondisi yang berbeda sesuai dengan kebutuhan perhitungan.
 Dalam stoikiometri, perhitungan jumlah molekul melibatkan penggunaan koefisien dalam persamaan kimia yang seimbang untuk menentukan rasio molar antara reaktan dan produk. Berikut adalah langkah-langkah umum untuk menghitung jumlah molekul dalam reaksi kimia:
1. Tulis dan seimbangkan persamaan kimia: Misalnya, untuk reaksi pembakaran metana:Â
CH4 + 2O2 CO2 + 2H2O
2. Gunakan koefisien sebagai rasio molar: Dalam persamaan ini, koefisien menunjukkan bahwa 1 mol metana (CH4) bereaksi dengan 2 mol oksigen (O2) untuk menghasilkan 1 mol karbon dioksida (CO2) dan 2 mol air ( H2O).Â
3. Hitung jumlah mol reaktan dan produk: Misalnya, jika Anda memulai dengan 2 mol CH4:
Jumlah O2 yang dibutuhkan = 2 mol CH4 (2 mol O2 / 1 mol CH4) = 4 mol O2.Â
Jumlah CO2 yang dihasilkan = 2 mol CH4 (1 mol CO2/ 1 mol CH4) = 2 mol CO2.
 Jumlah H2O yang dihasilkan = 2 mol CH4 (2 mol H2O / 1 mol CH4) = 4 mol H2O.Â
4. Konversi mol ke jumlah molekul: Gunakan bilangan Avogadro ( 6.022 1023) untuk mengonversi mol ke jumlah molekul. Misalnya, untuk 2 mol CO2:
Jumlah molekul CO2 = 2 mol 6.022 1023 molekul/mol = 1.2044 x 1024 molekul CO2.
 Dengan demikian, melalui stoikiometri, kita dapat menghitung jumlah molekul reaktan dan produk yang terlibat dalam reaksi kimia.
