Mohon tunggu...
Gesang Fatih
Gesang Fatih Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis Lepas yang Hobby Minum Kopi Hitam

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Dr. Zulfi Mubarok MA: Cinta kepada Nabi Harus Cinta kepada Syariah

27 November 2019   08:00 Diperbarui: 27 November 2019   08:09 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo Kegiatan | dok.pri

Kota Malang (16/11). "Cinta kepada Nabi harus cinta kepada syariah. Syariah itu jalan, harus mengikuti jalannya Nabi,"  tegas Ustadz DR. Zulfi Mubarok, MA., saat menjadi penceramah di acara peringatan maulid Nabi Besar Muhammad SAW di masjid Baitul Jannah, Landungsari pada Sabtu (16/11). Acara peringatan maulid Nabi ini adalah peringatan yang kedua di bulan November yang diselenggarakan oleh badan ketakmiran masjid Baitul Jannah. Setelah kegiatan pertama dengan kenduri potong tumpeng, peringatan kedua ini dilaksanakan dengan memberikan _mauidoh hasanah._

Di awal ceramah, Ustadz Zulfi memaparkan; "Saking cintanya sahabat Umar kepada Nabi, Umar tidak terima kalau Nabi meninggal. Nabi _kok_ meninggal. Saya itu dulu juga tidak terima ada dokter gigi _kok_ sakit gigi. Ada tentara _kok_ mati, tentara itu kan otot kawat balung besi _kok_ bisa mati, saya _ndak_ terima, kalau tentara saja mati polisi juga sama," ujarnya disambut tawa jamaah. Jamaah yang di luar langsung menyahut, "masuk Pak Eko!"

Dalam masalah baju Ustadz Zulfi mencontohkan, "Rasulullah itu bajunya tiga. Satu untuk sholat, satu untuk menemui tamu, dan satu baju kesehariannya. Berbeda dengan orang sekarang."

Ia bercerita, "kakak saya itu danrem Kupang sudah bintang satu. Bajunya _sak deret,_ untuk dinas sendiri, untuk acara lain beda lagi."

"Dulu orang kaya raya pakaiannya panjang menyentuh tanah makanya disuruh mengangkat (di atas mata kaki) oleh Nabi," imbuhnya.

"Bunda (ibu-ibu jamaah yang duduk di belakang) itu pakaiannya _telung_ lemari, dibagi-bagi ya, Bunda. Saya sarankan Bapak-Ibu pakaiannya jangan berlebihan, kalau ada yang baru harus ada yang keluar dari lemari untuk disedekahkan. Yang menolak bala' itu doa, yang menolak bala' itu sedekah. Memang lho Bapak-Ibu, sedekah itu dari pada kecil tidak ikhlas, lebih baik banyak tapi ikhlas," disambut tawa jamaah.

Zulfi juga mendoakan kebaikan untuk salah seorang tokoh yang hadir, "kita doakan Bapak RW tetap memimpin sampai hari akhir." [sunarko/ard]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun