Mohon tunggu...
Gesa Sekarwangi
Gesa Sekarwangi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Islam Indonesia

Membaca buku

Selanjutnya

Tutup

Politik

Amerika Serikat Menolak Tegas Gencatan Senjata terhadap Israel - Palestina

3 Januari 2025   18:25 Diperbarui: 3 Januari 2025   18:24 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Di tengah perang antara Israel dan Palestina, Amerika Serikat kembali menjadi sorotan pada konflik kedua Negara ini yang terjadi. Amerika Serikat bersikap secara tegas menolak gencatan senjata antara Israel dan Palestina, adanya pihak ketiga yaitu Negara Amerika Serikat dalam konflik ini tentu muncul spekulasi perspektif pro dan kontra bagi masyarakat global. Di sisi lain, Amerika Serikat dan Israel memiliki hubungan diplomatik yang baik dan cukup erat dikarenakan Amerika Serikat dan Israel adanya keterkaitan sejarah ekonomi yang sama - sama kuat. Amerika Serikat menganggap bahwa tindakan gencatan senjata ini tidak dapat memberikan hasil yang signifikan dalam menyelesaikan konflik ini. Perdana Menteri Israel yaitu Benjamin Netanyahu memiliki pemikiran yang sama dengan Amerika Serikat, bahwa gencatan senjata tidak dapat menyelesaikan konflik dan Benjamin Netanyahu memiliki prinsip bahwa gencatan senjata apapun sama dan memikirkan kepentingan untuk keamanan bagi Israel selain itu, menganggap bahwa gencatan senjata itu terjadi sama saja dengan Negara Israel menyerah kepada Hamas.


Hubungan Amerika Serikat dan Israel, memiliki sejarah yang cukup erat yang menunjukan kedua Negara ini sama - sama memiliki visi misi yang sama dalam strategi untuk Negaranya. Strategi dalam Aspek Militer, Ekonomi yang signifikan. Dalam isu ini, Amerika Serikat memiliki peran sebagai kunci negosiasi dan untuk mencapai perdamaian bagi Israel dan Palestina di masa depan. Kedua Negara ini saling mendukung satu sama lain yang dimana memperlihatkan bahwa Amerika Serikat memberikan bantuan Militer kepada Israel guna untuk keamanan dan perlindungan bagi Israel. Meskipun banyak masyarakat global kontra dan kalangan demokrat yang mendukung penuh Palestina namun dengan sikap tegas yang diambil oleh Amerika Serikat, dengan pendirian teguh Amerika Serikat memperkuat dukungan terhadap Israel. Amerika mendukung penuh Israel untuk mencapai perdamaian dengan waktu  jangka panjang antara Israel dan Palestina. Amerika Serikat berkomitmen penuh dengan perlindungan terhadap keamanan Israel yang merupakan fondasi kebijakan luar negerinya di Timur Tengah, Amerika Serikat melihat bahwa dukungannya terhadap Israel menjadi komponen penting untuk melawan kekuatan Iran di kawasan Timur Tengah. Amerika Serikat tentu mendapatkan keuntungan dari menolaknya gencatan senjata antara Israel dan Palestina yang dapat mempengaruhi dinamika Domestik Politik di Amerika Serikat, seperti opini publik dan aktivitisme masyarakat. Selain membantu Militer dengan mengirimkan senjata dan teknologi canggih, Amerika Serikat juga mendapatkan keuntungan dari segi Ekonomi dan Industri untuk membuka lapangan kerja dan adanya mendukung kolaborasi teknologi - teknologi di masa depan.


Amerika Serikat menganggap bahwa gencatan senjata memungkinkan Hamas untuk untuk berkumpul kembali dan mempersiapkan serangan lebih lanjut terhadap Israel. Matthew Miller selaku orang kepercayaan Amerika Serikat, mengatakan bahwa setiap jeda Hamas "beristirahat, bersiap - siap" untuk mempersiapkan strategi di masa depan. Amerika Serikat mengakui bahwa banyak korban jiwa yang terjadi di Gaza, namun itu tidak menutup niat Israel dan Amerika Serikat untuk melanjutkan perang tersebut oleh karena itu pejabat Amerika Serikat merekomendasikan untuk di
"jeda" agar meningkatkan bantuan pengiriman senjata kepada Israel. Amerika Serikat dinilai Apabila gencatan senjata ini tidak dihentikan maka akan ada terus - menerus korban jiwa, krisis kemanusiaan, menyebabkan kerusakan Infrastruktur.


Banyak pihak yang beranggapan bahwa sikap Amerika Serikat menolak gencatan senjata antara Israel dan Palestina sepenuhnya memihak kepada Israel. Salah satu Ahli yaitu Stephen Walt menyatakan bahwa sikap Amerika Serikat ini justru lebih memperumit untuk mencapai kesepakatan perdamaian antara Israel dan Palestina, selain itu adanya peran PBB sebagai tempat untuk negosiasi bagi kedua belah pihak negara guna mencapai kesepakatan perdamaian dari konflik perang tersebut. Selain itu, UNICEF memiliki peran penting dalam konflik ini yaitu terutama kesehatan mental terhadap para korban di Gaza, banyak anak - anak di Gaza yang mengalami gangguan mental dan trauma yang disebabkan oleh konflik gencatan senjata ini. Apabila gencatan senjata ini tidak dihentikan, maka akan bertambah korban jiwa dan krisis kemanusiaan.


Penolakan Amerika Serikat terhadap gencatan senjata Israel dan Palestina didorong oleh masalah keamanan Israel, Amerika Serikat perlu memikirkan kembali posisinya sebagai kunci untuk mencapai perdamain konflik ini. Apabila, Amerika Serikat benar - benar berkomitmen ingin membantu perdamaian kedua belah pihak maka Amerika Serikat harus memiliki posisi yang netral terhadap Israel dan Palestina dan memfasilitasi forum untuk kedua belah pihak untuk bernegosiasi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun