Mohon tunggu...
Agan Gery
Agan Gery Mohon Tunggu... Wiraswasta - Menuliskan apa yang dialami dalam hidup

Menuliskan apa yang dialami dalam hidup

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Haji Cuma Wisata?

12 Juli 2013   23:53 Diperbarui: 24 Juni 2015   10:38 250
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Banyak hal yang bisa dilakukan selagi menunggu waktunya berbuka puasa. Ceritanya saya, ghulam, heri dan alfat duduk di masjid belakang toko kami. Kami berbincang-bincang tentang ketertinggalan umat muslim dibanding umat agama lain, saat itu yg kita bahas kristen.

Negara vatikan, adalah negara yang gak punya komoditi expor, selain pendeta dan uskup. Bayangin aja negara yang gede nya gak sampai segede singapore bisa berdiri megah dengan bangunan-bangunannya serta respek dari negara-negara lain di dunia.

Dari mana pemasukan negara mereka? ternyata mereka dalam mengemban misi membuat jaringan gereja seluruh dunia. Dan dari gereja-gereja tersebut yang tersebar di seluruh dunia mengumpulkan dana ke vatikan. Setiap tahunnya gereja-gereja di setiap negara tsb mengirimkan kardinal mereka untuk berkumpul mendengarkan arahan dari paus. Sebuah organisasi agama yang luar biasa bukan? tersistem, tersebar, dan ter sentralisasi.

Lalu bagaimana dengan islam? tenang, umat muslim lebih dahsyat lagi. Di tahun 2011 kemarin jumlah haji dari seluruh dunia mencapai 2.5 juta orang dan jemaah terbanyak berasal dari negara kita sendiri, indonesia. Negara arab saudi begitu dahsyat nya menikmati pemasukan devisa tiada henti sepanjang tahun. Dan dengan demikian, arab saudi adalah negara penghasil devisa pariwisata terbesar di dunia !.

Akan tetapi haji demi haji berbondong-bondong datang dan pulang ke kampung halaman masing-masing (walaupun banyak yang positif) hanyalah sebatas ritual bahkan traveling aja. Betapa tidak, cukup menempuh waktu 4-5 jam sudah sampai disana. Dahulu KH. Ahmad Dahlan ketika berangkat haji luar biasa perjuangannya, beliau naik perahu, belajar di serambi mekah, dan belajar ketika sesampainya di tanah mekah. Beliau menuntut ilmu, memantapkan ideologinya, menerawang kondisi umatnya di indonesia, beliau memperjuangkan segala bekal yang dibutuhkan untuk memperbaiki umat di indonesia. Oleh karena itu sepulangnya beliau ke Indonesia, beliau mendirikan sekolah muhammadiyah.

Yang saya sayangkan, mengapa tidak ada organisasi yang solid, yang visioner memandang permasalah umat islam bahkan di tanah arab sendiri. Zaman rasulullah haji itu adalah moment dimana pemimpin umat islam dari seluruh dunia berkumpul di mekah untuk mendapat pengarahan dari rasulullah. sehingga sepulangnya ke indonesia para pemimpin tersebut mengemban amanah dari rasulullah SAW. Estafeta ini seharusnya dilanjutkan oleh ulil amri, thabi'it tabi'in, dan ulama disana. Ibadah haji saat ini sangat gersang, hanya bisnis, bisnis biro jasa, bisnis pariwisata, devisa. Nilai ukhuwah islamiyah nya sudah nyaris hilang.

Mengapa pemerintah arab saudi demikian? adakah tekanan dari pihak asing yang takut jika umat islam bersatu? apakah memang ini manipulasi asing supaya umat islam kerdil? tidak visioner lagi? Apa ka'bah perlu kami pindahkan ke indonesia?

Agama islam merupakan agama organisasi, memangnya untuk apa masjid di setiap negara, propinsi, desa, bahkan setiap rw didirikan?? untuk majlis, untuk memajukan dan memakmurkan umat disekitarnya. Saat ini keberadaan masjid hanyalah sebatas ibadah ritual. Memangnya umat islam tidak perlu berbisnis? memperbaiki kelayakan hidup? masjid juga seharusnya memikirkan dan memfailitasinya. Masjid juga tempat menuntut ilmu, tempat pengajian dan sekolah berada.

Kita umat islam bersaudara, peduli sesama, dan harus maju dan makmur bersama.

follow me
@gerydaulan
fb.com/Geri.Daulan.Mustawan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun