Mohon tunggu...
Gery Airlangga
Gery Airlangga Mohon Tunggu... Copywriter -

Hanya copywriter biasa yang suka hiperbola dalam membuat cerita

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Ballon D'or, Starting XI Terbaik, dan Kontroversi

15 Januari 2014   13:56 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:49 356
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Pengumuman Ballon D'or sudah diumumkan, dan sang pemain terbaik dunia jatuh kepada Cristiano Ronaldo. Cristiano Ronaldo memang layak memenangkan trophy tersebut, karena 69 gol sepanjang tahun 2013 merupakan pencapaian yang sangat fantastis bagi seorang pemain sepakbola. Trophy tersebut memang sangat berarti baginya, karena dengan trophy tersebut, maka Ronaldo memutus dominasi Lionel Messi untuk tahun ini.

Selain pujian atas hasil Ballon D'or yang dicapai Ronaldo, tentu ada juga suara-suara sumbang yang keluar ketika nama Ronaldo disebutkan sebagai pemenang Ballon D'or. Yap, suara tersebut adalah kebingungan atas voting Frank Ribery yang menempati peringkat ketiga. Saya juga masih sedikit bingung tentang sistem penilaian Ballon D'or, apakah pemenang tersebut diukur dari prestasi klub dan negara atau hanya diukur dari prestasi pribadi saja? Kalau yang diukur dari prestasi klub, Frank Ribery jelas menjadi juara nya, karena dia berhasil memberikan treble winner bersama Bayern Munchen dan satu trophy piala dunia antar klub bagi Munchen.

Kontroversi Ballon D'or memang tidak terjadi pada tahun ini saja, tahun 2009/2010 pun sempat terjadi kontroversi juga, yang di mana nama Wesley Sneijder kalah dengan Lionel Messi, padahal pada tahun tersebut Sneijder memberikan treble winner kepada Inter Milan. Hmm, memang membingungkan ya penilaian Ballon D'or.

Selain kontroversi penghargaan Ballon D'or, kontroversi selanjutnya adalah tentang starting XI terbaik. Pada starting XI terbaik, nama-nama pemain Borrusia Dortmund tidak ada dalam line-up starting XI tersebut, padahal Dortmund berhasil mencapai puncak final di Wembley pada musim kemarin. Saya jadi bingung, kenapa nama sekelas Marco Reus, Matt Hummels, dan Robert Lewandowski tidak ada di line-up starting XI terbaik ya? Padahal mereka bertiga sangat hebat sekali pada musim kemarin.

Ya begitulah sepakbola, sampai ajang pemain terbaik dan tim terbaik saja selalu menyisakan keganjilan. Semoga tahun depan nominasi dan pemenang nya bisa lebih jelas, sehingga tidak menyisakan keganjilan sedikit pun.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun