MADIUN -- Pembinaan mental dan spiritual untuk Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) di Lapas Pemuda Kelas IIA Madiun terus dimaksimalkan. Hal ini dibuktikan dengan dilakukannya perjanjian kerja sama (PKS) antara Lapas Pemuda Madiun, dengan Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Fattah Temboro Magetan, Yayasan Indonesia Bangkit Bersinar (YIBB - RSM) dan Lembaga Kesejahteraan Sosial "Rumah Asa" (Rasha).
Penandatanganan PKS dilakukan secara simbolis oleh Kalapas Pemuda Madiun, Ardian Nova dengan Perwakilan Ponpes Al-Fattah Temboro, K.H Anwar Mukhlis, Lc, MA, Perwakilan YIBB, Pdt. Harun, dan Ketua Lembaga Rasha, Imas Mariyati.
PKS dengan Ponpes Al-Fattah Temboro Magetan dilakukan guna membina kerohanian WBP yang memeluk agama Islam. Untuk PKS dengan YIBB - RSM, dilakukan guna menunjang pembinaan kerohanian WBP pemeluk agama Kristen. Sedangkan PKS dengan Lembaga Rasha untuk pembinaan melalui konseling bagi WBP yang memerlukan penanganan khusus.
Kalapas Ardian berharap, dengan adanya PKS ini akan menjadi pengikat bahwa Lembaga yang bekerja sama dengan Lapas Pemuda Madiun memiliki kewajiban yang sama untuk mengarahkan para WBP ke jalan yang benar.
"Kita disini memiliki tanggung jawab yang sama. Hanya mungkin berbeda-beda tetapi saling melengkapi. Harapannya para WBP bisa kembali ke jalan yang benar dan menjadi manusia bermanfaat. Harapan sayapun ini bisa menjadi amal ibadah kita," tutur Kalapas di Ruang Teleconference Gedung I, Senin(20/2/2023). (Humas Lapas Pemuda Madiun)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H