Mohon tunggu...
Humas Lapas
Humas Lapas Mohon Tunggu... Polisi - Staff Humas Lapas Pemuda kelas IIA Madiun

Suka menulis hal-hal positif. Dimulai dari beripikir positif.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Akhir Tahun 2022, Lapas Pemuda Madiun Gelar Muhasabah dan Doa Bersama

1 Januari 2023   14:42 Diperbarui: 1 Januari 2023   15:09 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 MADIUN - Dalam rangka penebalan keamanan menjelang akhir tahun 2022, Lapas Pemuda Kelas IIA Madiun menggelar acara Muhasabah dan Doa Bersama Refleksi Akhir Tahun 2022, Resolusi Tahun Baru 2023. Dalam kegiatan tersebut, Lapas Pemuda Madiun mengundang Ustadz Mawardi untuk mengisi tausiah tersebut.

Kegiatan yang digelar di Aula Adi Sudjatno tersebut juga menampilkan Kesenian Reog Ponorogo "Singo Taruno Mudho".

Dalam sambutannya, Kalapas Ardian Nova menyampaikan terimakasih kepada seluruh Petugas atas dedikasinya selama tahun 2022. Sehingga Lapas Pemuda Madiun dapat meraih berbagai penghargaan baik dari internal maupun eksternal Kemenkumham.

"Perlu direfleksi. Kita sudah melaksanakan tugas selama setahun dengan baik. Ini Tahun yang luarbiasa. Lapas Pemuda Madiun telah menorehkan banyak sekali penghargaan meski gagal WBK. Bahwasannya itu bukan hal yang utama. Yang penting kita bekerja sesuai SOP dan aturan pimpinan," tutur Kalapas dalam sambutannya, Sabtu(31/12/2022)malam.

Dengan tegas dirinya meminta seluruh Petugas untuk selalu rukun tanpa memandang suku, etnis, ras dan agama yang sangat rawan menjadi pemecah belah bangsa.

"Mari kita bangkitkan kekompakan. Berikan yang terbaik. Karena, isunya, Tahun 2023 akan menjadi Tahun yang berat. Saya berharap seluruh Petugas tetap optimis menatap penuh keyakinan di Tahun 2023," tegas Kalapas.

Sementara itu, dalam Tausiyahnya, Ustadz Mawardi menjelaskan tentang 4 Mutiara pemberian dari Allah SWT yang wajib dijaga, agar memiliki hidup yang mulia.

"Setiap manusia ditanam 4 mutiara oleh Allah SWT. Pertama akal, kedua agama, ketiga sifat malu dan terakhir amal kebaikan. Kalau kita kehilangan salah satu saja dari 4 mutiara tersebut, maka harga diri kita semakin rendah. Kita lebih rendah dari binatang, lebih rendah dari saiton," ujarnya.

Kehidupan umat manusia lebih dinamis karena manusia diciptakan dengan segala sesuatu yang dikaruniakan kepada malaikat, hewan dan setan.

"Manusia bisa menjadi seperti malaikat hanya tunduk patuh pada Allah, bisa seperti hewan hanya mementingkan keinginan jasmaninya, ataupun bisa seperti setan hanya mengumbar hawa nafsunya," ujar Pria kelahiran Ngawi tersebut.

"Semoga keempat mutiara yang ada dalam diri kita terus terjaga dengan baik dan kita semua senantiasa terhindar dari hal-hal yang dapat merusak mutiara tersebut. Aamiin," tandasnya. (Humas Lapas Pemuda Kelas IIA Madiun)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun