MADIUN - Lapas Pemuda Kelas IIA Madiun menerima penghargaan sebagai salah satu dari 7 Satuan Kerja yang telah melaksanakan anggaran terbaik Triwulan I Tahun Anggaran 2022 dari Kantor Pelayananan Perbendaharaan Negara (KPPN) Madiun. Penghargaan tersebut diserahkan oleh Kepala KPPN Madiun, Kutfi Jusmintari kepada Kalapas Ardian Nova di Aula KPPN, Rabu(18/5/2022).
Satker lainnya di atas panggung. Pihaknya diberikan waktu untuk memberikan kiat-kiat bagaimana caranya Lapas Pemuda Madiun dapat memenuhi semua indikator pelaksanaan anggaran.
Usai menerima penghargaan, Kalapas Ardian Nova dipersilahkan duduk bersama dengan 6 KepalaDirinya mengatakan, tidak ada hal spesial yang menjadi kunci untuk memenuhi semua indikator pelaksanaan anggaran. Hanya saja adalah kesadaran untuk menerapkan anggaran sesuai dengan perencanaan yang dilakukan. Selain itu tidak terlambat dalam melaporkan keuangan.
"Mulai dari perencanaan, pelaksanaan termasuk dengan outputnya. Ini semua sudah dijelaskan
Apabila kita mengikuti ini semua, insyaallah kita akan memperoleh capaian (IKPA) Indikator Kinerja Pelaksana Anggaran yang maksimal. Setiap bulan saya juga mengingatkan dan memantau. Jadi seandainya tiap bulan ada yang diperlukan seperti duduk bersama dan evaluasi. Ini kita dudukkan," ujarnya.
Kalapas juga menyampaikan ucapan terimakasih atas bantuan dari Tim KPPN Madiun, karena telah mendampingi Lapas Pemuda Madiun hingga mampu meraih predikat Pelaksana Anggaran Terbaik Triwulan I Tahun Anggaran 2022 se-wilayah KPPN Madiun. Dirinya berharap agar Satker lainnya tidak perlu sungkan untuk meminta pendampingan dari KPPN Madiun.
"Bahwasannya yang kami rasakan untuk meraih predikat ini karena pendampingan dari Ibu Kutfi dan tim. Karena kami memang merasakan betul. Dan mungkin ini bisa dijadikan sarana bersama kepada bapak ibu semua untuk tidak sungkan bertanya pada timnya Bu Kutfi," tuturnya.
"Tentunya saya jg berterimakasih kepada PPK dan Pengelola Keuangan di tempat saya. Karena luarbiasa dan ini ada kepedulian," tambahnya.
Sementara itu, Kepala KPPN Madiun, Kutfi Jusmintari mengungkapkan bahwa dirinya sengaja mengajak 7 Satker yang telah menerima penghargaan untuk berbagi ilmu dengan cara sharing. Hal ini dikarenakan masih banyak Satker lain yang belum bisa mencapai nilai IKPA dengan maksimal.
"Sebanyak 35 persen Satker mencapai target dan 73 persen Satker tidak mencapai target. Dengan berbagi ilmu, ilmu kita gak akan hilang, tapi malah nambah. Diharapkan sharing ini bisa meningkatkan akselerasi untuk memperhatikan input dan output," pungkasnya. (Humas Lasdaun)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H