Mohon tunggu...
Humas Lapas
Humas Lapas Mohon Tunggu... Polisi - Staff Humas Lapas Pemuda kelas IIA Madiun

Suka menulis hal-hal positif. Dimulai dari beripikir positif.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Hari Terakhir Skrining TBC Nasional Program Ditjenpas, Lapas Pemuda Madiun Berhasil Lampaui Target

25 April 2022   11:21 Diperbarui: 25 April 2022   11:31 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

MADIUN -- Lapas Pemuda Kelas IIA Madiun berhasil lampaui target dalam skrining TBC Nasional yang ditetapkan oleh Ditjenpas, yakni sebanyak 1.435 warga binaan pemasyarakatan (WBP). Sedangkan jumlah skrining TBC yang ditetapkan oleh Ditjenpas adalah 1.300 WBP.

Selain kegiatan tersebut, Lapas Pemuda Madiun juga berkolaborasi dengan Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DKPPKB) Kota Madiun untuk melakukan skrining HIV.

Dokpri
Dokpri

Kasi Binadik Lapas Pemuda Madiun, Rachmad Tri Raharjo memaparkan, kegiatan skrining dilakukan selama 13 hari berturut-turut. Dimulai pada Kamis(7/4/2022) dan berakhir pada Jumat(22/4/2022)lalu. 

Dari hasil skrining dan pemeriksaan dahak, diketahui jumlah warga binaan yang terinfeksi TBC sebanyak 16 WBP. Sedangkan pasien lama sebanyak 8 WBP, sehingga jumlah total WBP yang terinfeksi TBC sebanyak 24 orang. Sedangkan yang terinfeksi HIV sebanyak 7 WBP.

"Yang kena HIV tetap kita tindaklanjuti dan diobati. Obatnya hanya untuk mempertahankan masa hidupnya, karena HIV yang diserang imunnya. Yang penting obat Antiretroviral intensif ditelan setiap hari. Kalau gak minum, nanti gak mempan, nanti resisten. Sedangkan untuk yang TBC bisa sembuh, yang penting mau rutin minum obat dan diawasi petugas. WBP kita ada yang kena TBC dan dinyatakan sembuh,"  tuturnya Senin(25/4/2022)pagi.

Dokpri
Dokpri

Lapas Pemuda Madiun juga melakukan skrining penyakit tidak menular (PTM) kepada warga binaan. Diketahui sebanyak 33 WBP mengidap diabetes dan akan diberikan obat rutin untuk memulihkan penyakit tersebut.

"Diabet di sini ada obatnya. Yang penting mereka mau datang ke klinik untuk pengobatan. Diabet juka sudah komplikasi dengan penyakit lain baru diberi perhatian khusus. Alhamdulilah sampai saat ini tidak ada yang komplikasi," tuturnya.

Dokpri
Dokpri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun