MADIUN -- Kalapas Pemuda Madiun, Ardian Nova menandatangani perjanjian kerjasama tentang Pembinaan Kemandirian, antara Lapas Pemuda Madiun dengan Griya Jati Belanda pada Kamis(14/4/2022) di Ruang Teleconference Lantai 2 Gedung 1 Lasdaun. Tujuan perjanjian kerjasama ini adalah untuk memberikan pelatihan keterampilan kepada warga binaan dalam bidang meubeler dan pengelasan.
Kalapas Ardian Nova melalui Kasi Giatja, Irphan Dwi Sandjojo mengungkapkan, penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) tersebut merupakan kali kedua dengan pihak yang sama. Yakni sejak tahun 2020 hingga sekarang dan perjanjian tersebut diperbaharui setiap 2 tahun sekali.
"Sebenarnya untuk bermitra sudah sejak tahun 2018. Cuma secara resmi tertuang dari tahun 2020. Ini MoU yang kedua untuk Lapas Pemuda Madiun, tapi MoU pertama bagi Pak Nova. Karena sebelumnya dengan Kalapas sebelumnya," jelasnya saat diwawancarai usai penandatanganan MoU.
Dalam praktiknya, pihak Griya Jati Belanda akan memberikan pelatihan dan menyediakan bahan baku meubeler yang dibutuhkan Lapas Pemuda Madiun. Selain itu, Griya Jati Belanda memberikan bebas waktu konsultasi terkait pengukuran kualitas produk dari warga binaan.
"Kemudahannya, Griya Jati Belanda menjadi problem solving saat anak-anak (warga binaan) kesulitan membuat produk meubeler yang baru. Misalnya ada orderan masuk di Lasdaun dan WBP kesulitan membuatnya. Nah ini didampingi langsung oleh dari Griya Jati Belanda," kata Irphan.
"Untuk sampai saat ini, penyediaan bahan baku tidak pernah terlambar dan masih tercover. Mungkin karena memang kami masih skala kecil," tuturnya sembari mengungkapkan bahwa Griya Jati Belanda merupakan salah satu pionir yang mengawali meubeler Jati Belanda di Madiun.
Rencananya dalam waktu dekat, Lapas Pemuda Madiun akan membantu mengerjakan pesanan meubeler yang dimiliki oleh Griya Jati Belanda dengan sistem bagi keuntungan dari hasil penjualan. Sehingga berorientasi pada peningkatan pemberian upah atau premi dan juga peningkatan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dari sumber Pembinaan Kemandirian.
"Mudah-mudahan bisa deal ya. Karena di Griya Jati Belanda ada proyek, nanti dalam pengerjaan proyek kita berkolaborasi. Kalau secara hitungan profitnya bisa 'masuk'," tandasnya. (Humas Lasdaun)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H